Tiongkok membuat kemajuan penting dalam konservasi air dan tanah - Image from assets-a1.kompasiana.com
Beijing, Bolong.id - Tiongkok telah membuat kemajuan penting dalam konservasi air dan tanah selama 30 tahun. Terakhir, sejak Undang-Undang Konservasi Air dan Tanah diumumkan pada tahun 1991.
Dilansir dari 天眼新闻 pada Jumat (10/12/2021), luas daratan yang mengalami erosi tanah dan air di Tiongkok telah berkurang dari 3,67 juta km persegi pada 1980-an menjadi 2,69 juta km persegi pada 2020. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Sumber Daya Air tahun lalu.
Sejak diundangkannya undang-undang tersebut, sejumlah proyek utama telah dilaksanakan yang secara efektif meningkatkan produksi pertanian dan lingkungan ekologis.
Kabupaten Changting, daerah pegunungan di Provinsi Fujian yang pernah mengalami erosi tanah yang parah. Mengalami perubahan signifikan dalam lingkungan ekologisnya.
Pada akhir tahun 2020, hutan telah menutupi 80,31 persen wilayah kabupaten dan area erosi tanah telah berkurang menjadi hampir seperlima dari angka pada pertengahan 1980-an. Semua itu berkat tindakan remediasi dan restorasi ekologi.
Erosi tanah di daerah-daerah termasuk dataran tinggi Loess. Wilayah Beijing-Tianjin-Hebei dan daerah Waduk Tiga Ngarai telah meningkat secara mendasar, data dari kementerian menunjukkan.
Misalnya, luas lahan yang mengalami erosi tanah di Dataran Tinggi Loess di DAS Kuning. Berkurang hampir 50 persen, dari 450.000 km persegi pada tahun 1990 menjadi 234.200 km persegi pada tahun 2020, data menunjukkan.
Setelah bertahun-tahun upaya tak henti-hentinya, masalah serius erosi air dan tanah telah mengalami perbaikan, kata seorang pejabat di kementerian.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement