Lama Baca 2 Menit

Demi Keamanan, AS Putuskan Jaringan dengan Hong Kong, Benarkah Demikian?

19 June 2020, 19:02 WIB

Demi Keamanan, AS Putuskan Jaringan dengan Hong Kong, Benarkah Demikian?-Image-1

Presiden AS, Donald Trump - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Atas alasan keamanan nasional, komite pemerintah Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai "Team Telecom", menyarankan agar AS memblokir kabel data di bawah laut yang menghubungkan jaringan ke Hong Kong. Sebaliknya, AS boleh untuk tetap mendukung jaringan kabel ke Taiwan dan Filipina, agar tetap terhubung. 

Kabel data pertama yang akan diblokir AS ini adalah milik Pacific Light Cable Network, yang didukung oleh Google, Facebook, dan perusahaan teknologi lainnya, sejak tahun 2016 silam. Kabel ini dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan kapasitas internet antar negara. Pihak Google menyatakan bahwa kabel jaringan sepanjang 12.800 km atau 8.000 mil tersebut akan menjadi "rute Trans-Pasifik berkapasitas tertinggi". Kabel tersebut dapat mendistribusikan sebanyak 80 juta panggilan konferensi video HD, bersamaan dengan waktu di Los Angeles. 

Tindakan ini dilakukan oleh komite pemerintah AS untuk mengantisipasi adanya upaya dari Tiongkok yang mencoba mencuri data pribadi jutaan orang AS. Tak hanya itu, AS juga menghindari adanya hubungan dengan perusahaan broadband berbasis Tiongkok, seperti Grup Peng, yang mempunyai hubungan dengan intelijen Tiongkok, dan layanan keamanan, serta mempunyai kewajiban di bawah undang-undang intelijen dan keamanan cyber Tiongkok. Namun, hingga kini jaringan tersebut masih belum terkoneksi, karena belum mendapat persetujuan dari pihak AS.