Lama Baca 2 Menit

Kantor Pusat H&M Belum Memberi Respon Atas Kemarahan Netizen Terkait Tuduhan Xinjiang

25 March 2021, 14:00 WIB

Kantor Pusat H&M Belum Memberi Respon Atas Kemarahan Netizen Terkait Tuduhan Xinjiang-Image-1

Store H&M di Shanghai - Image from FeatureChina/AP

Beijing, Bolong.id - "Pernyataan H&M tentang memboikot produk Xinjiang" yang dikeluarkan pada Rabu (24/3/2021) memicu kritik netizen Tiongkok di media sosial. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa H&M Group sangat prihatin dengan laporan dari berbagai organisasi masyarakat sipil dan media yang menyebutkan kerja paksa dan diskriminasi agama terhadap etnis minoritas di Daerah Otonomi Xinjiang, Uighur.

Dilansir dari ynet.com, H&M Group mengklaim bahwa mereka tidak bekerja sama dengan pabrik manufaktur garmen mana pun yang berlokasi di Xinjiang dan  juga tidak membeli produk atau bahan mentah dari wilayah tersebut.

Terkait pernyataan itu, netizen Tiongkok pun geram. 

"Saat memboikot produk Xinjiang, mereka juga ingin menghasilkan uang dari Tiongkok pada saat bersamaan? Mimpi!" kata seorang Netizen

Beberapa netizen berkata, "Jangan pernah membeli H&M lagi."

Pada tanggal 24 sore waktu Beijing, seorang reporter dari Global.com menelpon kantor pusat H&M Group di Swedia tentang masalah ini. Departemen urusan media dari kantor pusat Grup H&M di Swedia menyatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan tanggapan melalui telepon dan akan membalas setelah memeriksa email. Reporter telah mengirimkan pertanyaan melalui email, tetapi belum menerima balasan sampai berita ini diturunkan.

Adapun sebenarnya apa yang disebut "kerja paksa" dan "diskriminasi terhadap etnis minoritas" di Xinjiang belum dapat dibuktikan. Pada 18 Maret, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menegaskan, tuduhan"kerja paksa", "sterilisasi wajib" dan "pelanggaran hak asasi manusia" lainnya di Xinjiang adalah kebohongan besar, bertentangan dengan keadilan dan hati nurani, dan orang-orang Tiongkok sangat marah. (*)