Seorang ibu dan putrinya berinteraksi dengan robot cerdas di pameran industri di Suzhou, provinsi Jiangsu, pada bulan September. [HUA XUEGEN/UNTUK CINA SETIAP HARI] - Image from img2.chinadaily.com.cn
Beijing, Bolong.id - Tiongkok fokus menjadi pusat industri robot global pada 2025. Untuk itu berbagai inovasi artificial intelligence (AI) dalam pembuatan robot, terus dilakukan.
Dilansir dari 中国信息产业网 pada Selasa (28/12/2021) ini merupakan bagian dari dorongan bangsa yang lebih luas untuk mengatasi populasi yang beruban dan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk memajukan peningkatan industri, kata para ahli.
Pihak Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok mengatakan, dalam rencana lima tahun yang dirilis pada Selasa (28/12/2021) bahwa pendapatan operasional industri robotika Tiongkok diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 20 persen dari tahun 2021 hingga 2025.
Tiongkok telah menjadi pasar robot industri terbesar di dunia selama delapan tahun berturut-turut. Pada tahun 2020, kepadatan robot manufaktur, metrik yang digunakan untuk mengukur tingkat otomatisasi suatu negara, mencapai 246 unit per 10.000 orang di Tiongkok, hampir dua kali lipat rata-rata global.
Wang Weiming, seorang pejabat di kementerian di Tiongkok mengatakan, Tiongkok bertujuan untuk menggandakan kepadatan robot manufakturnya pada tahun 2025. Robot canggih dan canggih diharapkan dapat digunakan di lebih banyak sektor seperti mobil, kedirgantaraan, transportasi kereta api, logistik, dan industri pertambangan.
Lebih banyak upaya juga akan dilakukan untuk mencapai terobosan dalam komponen inti robot, seperti pengurang kecepatan, motor servo, dan panel kontrol, yang diakui sebagai tiga blok bangunan dasar mesin otomatis canggih, kata Wang.
Wang juga mengatakan jika targetnya pada tahun 2025, kinerja dan keandalan komponen utama dalam negeri ini dapat mencapai tingkat produk luar negeri yang canggih.
Dalam 11 bulan pertama tahun 2021, output kumulatif robot industri di Tiongkok melebihi 330.000 unit, menandai pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 49 persen, menurut Biro Statistik Nasional.
Sementara itu, robot layanan juga dapat berfungsi sebagai asisten populasi yang menua dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Berkat teknologi seperti 5G dan kecerdasan buatan, robot layanan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam perawatan kesehatan lansia.
Federasi Robotika Internasional memperkirakan bahwa instalasi robot industri global diperkirakan akan meningkat pesat dan tumbuh sebesar 13 persen tahun-ke-tahun menjadi 435.000 unit pada tahun 2021, meskipun ada pandemi COVID-19, melebihi rekor yang dicapai pada tahun 2018.
Instalasi robot industri di Asia diperkirakan akan melebihi 300.000 unit tahun ini, meningkat 15 persen tahun-ke-tahun. Tren tersebut didorong oleh perkembangan pasar yang positif di Tiongkok, kata federasi.(*)
Advertisement