Lama Baca 3 Menit

Bank di Shanghai Bantu Debitur Terdampak Pandemi

27 April 2022, 13:24 WIB

Bank di Shanghai Bantu Debitur Terdampak Pandemi-Image-1

Bank of Shanghai - Image from www.globaltimes.cn

Shanghai, Bolong.id - Perekonomian Shanghai kini goyah, digoyah epidemi Corona, yang membuat kota megapolitan itu lockdown. Seandainya goyah terlalu lama, bisa membahayakan perekonomian Tiongkok. 

Dilansir dari CGTN pada Selasa (26/04/2022) lembaga pemberi pinjaman di Shanghai, baik bank, lembaga pembiayaan, dan investor asing telah menyederhanakan prosedur persetujuan kredit. Bahkan bisa via online.

Langkah-langkah lain juga tersedia untuk membantu peminjam yang terjepit. Seperti penangguhkan bayar, tanpa berdampak pada kredit. Juga penghapusan bunga penalti untuk pinjaman yang jatuh tempo.

Dalam langkah baru-baru ini untuk meningkatkan ekonomi, bank sentral Tiongkok telah memangkas rasio cadangan wajib (RRR) untuk sebagian besar bank sebesar 25 basis poin, melepaskan sekitar 530 miliar Yuan (sekitar Rp1 kuadraliun) ke sistem keuangan.

Langkah tersebut, yang bertujuan untuk memberi manfaat bagi ekonomi riil melalui pemberi pinjaman, terjadi pada saat indeks kepercayaan perusahaan kecil dan menengah (UKM) bulanan Standard Chartered turun menjadi 49,4 bulan ini, pertama kalinya dalam dua tahun angka tersebut turun di bawah 50. 

Pemotongan RRR bisa menjadi salah satu tindakan yang paling disukai dibandingkan dengan tindakan moneter lainnya untuk ekonomi Tiongkok saat ini, kata Jimmy Zhu, Kepala Strategi di Fullerton Research.

Zhu juga mengatakan pemotongan RRR mampu melepaskan lebih banyak likuiditas ke bank dan mudah-mudahan banyak dari mereka akan ditransfer ke ekonomi riil, terutama mendukung UKM.

Dalam skenario kesenjangan yang semakin lebar antara perusahaan besar dan kecil, bank sentral dapat memangkas RRR lebih lanjut pada Juni atau Juli, tambahnya.

Ketika pemerintah Shanghai mendorong lebih banyak perusahaan untuk melanjutkan pekerjaan, bank-bank di seluruh kota bersemangat, membuat rencana untuk membagikan pinjaman yang dikeluarkan oleh pemotongan RRR, dalam upaya untuk membantu perusahaan-perusahaan itu kembali ke bisnis.

Beberapa juga ingin memperkenalkan kliennya yang lebih besar ke perusahaan mikro, kecil dan menengah, yang berpotensi diterjemahkan ke dalam volume pesanan tinggi untuk perusahaan bermasalah ini.(*)