Warga saat keluar dari perumahan di RW 08 Kelurahan Rawajati, Jakarta, Selasa (9/2/2021). Pemerintah mulai menerapkan PPKM skala mikro mulai 9-22 Februari 2021 untuk tujuh provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. (Liputan6.com/Herman Zakharia) - Image from cdn0-production-images-kly.akamaized.net
Jakarta, Bolong.id - Prof Zubairi Djoerban ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia, ikut merespons dua tahun kilas balik pandemi COVID-19 di Indonesia. Menurutnya, ada beberapa kebijakan yang nampaknya efektif menekan penularan COVID-19 sejak wabah merebak.
Melalui unggahan di Twitter pribadinya, ia mengatakan "Tepat dua tahun pandemi di Indonesia terjadi, ini membuka mata kita bahwa ada sejumlah kebijakan yang efektif terhadap pandemi yaitu kontrol perbatasan, mobilitas manusia dibatasi."
"Tes dan penelusuran diperbanyak, serta vaksinasi. Bismillah kita bisa melewati semua ini untuk menuju endemi," sambung dia.
Saat ini peemerintah memang tengah menyiapkan transisi menuju endemi. Beberapa aturan juga mulai dilonggarkan, salah satunya terkait karantina masuk Indonesia.
Uji coba pertama dilalukannya pelonggaran terkait karantina adalah di Bali, dengan pertimbangan cakupan vaksinasi tinggi dan kasus harian relatif rendah.
Per 14 Maret, rencananya masuk Bali tak lagi wajib karantina asalkan sudah divaksinasi lengkap atau vaksinasi booster.
Ketentuan ini bisa berlaku pada seluruh wilayah di Indonesia mulai 1 April mendatang, jika percobaan tersebut berjalan sukses.
"Jika uji coba di Bali membaik, kami akan perluas kebijakan tanpa karantina di seluruh Indonesia sejak 1 April atau lebih cepat dari 1 April 2022," beber Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini.
"Namun sekali lagi kebijakan ini akan berdasarkan data pandemi ke depan," pungkas Luhut menekankan terus memantau situasi.(*)
Advertisement