Shanghai, Bolong.Id - China International Import Expo (CIIE) ke-5 di Shanghai 5-10 November 2022 akan diikuti 145 negara dan wilayah.
Dilansir dari 荆楚网 pada Rabu (02/11/2022) Sun Chenghai, Wakil Direktur CIIE, mengatakan di konferensi pers di Shanghai, jumlah itu lebih banyak dibanding peserta tahun lalu.
Sebanyak 284 perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500 atau pemimpin industri akan hadir, dan ratusan produk, teknologi dan layanan baru akan dipamerkan di enam area pameran utama.
Sejalan dengan Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-25) dan target hingga 2035, acara tersebut telah menetapkan zona khusus untuk industri spesies pertanian dan kecerdasan buatan, mengoptimalkan area khusus untuk teknologi rendah karbon dan perlindungan lingkungan, dan memperluas daerah inovasi dan inkubasi.
Lebih dari 150 startup yang berspesialisasi dalam peralatan teknologi, produk konsumen, serta bidang medis dan otomotif akan hadir di area inovasi dan inkubasi.
Gu Honghui, wakil sekretaris jenderal pemerintah kota Shanghai, mengatakan bahwa Pameran Impor Internasional China kelima adalah platform penting untuk mempromosikan modernisasi Tiongkokdan keterbukaan berstandar tinggi.
Bagian penting lainnya dari Expo Impor Internasional China, Forum Ekonomi Internasional Hongqiao, tahun ini akan fokus pada keterbukaan.
Saat Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP/ Comprehensive Economic Partnership) mulai berlaku pada 1 Januari tahun ini, sesi tingkat tinggi "RCEP Mendorong Pembukaan Tingkat Tinggi" akan menjadi salah satu kegiatan terpenting selama Forum Hongqiao.
Dengan tema "Stimulasi Dorongan Pembukaan Global dan Berbagi Peluang Kerja Sama", Forum Hongqiao Kelima akan terdiri dari forum utama, sesi tingkat tinggi "RCEP Spurs Higher-level Opening Up", sebuah simposium internasional tentang rilis Laporan Keterbukaan Dunia 2022 dan sesi paralel, menurut Sun.
Acara tersebut menampilkan implementasi berkualitas tinggi Tiongkok dari perjanjian RCEP dan keterbukaan berstandar tinggi, dan telah dilakukan oleh negara tersebut untuk berbagi peluang pembangunan dengan dunia, kata Sun.
Laporan Keterbukaan Dunia 2022 akan menerbitkan, untuk pertama kalinya sejak wabah COVID-19, Indeks Keterbukaan Dunia. Dengan menganalisis topik hangat terbaru tentang keterbukaan dunia, laporan tersebut juga akan menunjukkan pencapaian Tiongkok dalam keterbukaan dan kontribusi yang telah dibuatnya dalam dekade terakhir, tambah Sun.(*)
Advertisement