Masjid 5 abad di china - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Xinjiang, Bolong.id – Masjid Etigar atau populer dengan sebutan Masjid Id Kah adalah bukti berdirinya muslim yang kuat di Tiongkok. Berdiri sejak 1442 SM (580 tahun lalu). Ini masjid terbesar di Xinjiang, bahkan Tiongkok.
Dilansir dari 信步西游 pada (4/5/2022), masjid ini memiliki pengaruh yang cukup besar di kalangan agama di dalam maupun luar negeri. Masjid ini terletak di alun-alun di Kashgar City, Daerah Otonomi Xinjiang.
Kompleks bangun Islam ini memiliki corak etnik dan nuansa religi yang sangat kental. Dilengkapi dengan arsitektur Uyghur kuno, menambah suasana megah dan damai.
Masjid ini, dikutip dari Travel China Guide, memiliki komplek halaman seluas 16.800 meter persegi. Komplek ini terdiri dari ruang untuk shalat, halaman, menara gerbang, dan beberapa struktur lainnya yang terpampang.
Di dalam gerbang ada halaman yang luas. Di dalamnya, pohon-pohon poplar mencapai langit dan pinus tumbuh menjulang.
Seluruh halaman sangat teduh, membuat sejuk dan nyaman seolah-olah berada di lingkungan ber-AC. Kolam dengan air jernih adalah cermin terang yang dikelilingi oleh pepohonan hijau.
Ruang shalat berada di atas panggung tinggi di ujung barat masjid. Atap terdiri dari pilar-pilar biru muda dan semua pilar membentuk bentuk persegi panjang. Di sekitar atap dan pilar ada ukiran indah dan gambar yang indah.
Menara gerbang bata menghadap ke Alun-Alun Id Kah. Menara ini penuh dengan ukiran motif bunga yang rumit, terutama dalam warna hijau.
Setiap hari, ribuan jamaah datang ke sini untuk melaksanakan shalat. Setiap Jumat sore, Muslim yang tinggal jauh dan dekat berkumpul di sini untuk beribadah. Selama festival keagamaan semua Muslim di Daerah Otonom Xinjiang Uyghur datang ke tempat suci ini untuk merayakannya.
Pada waktu shalat, masjid, alun-alun, jalan-jalan dan jalan-jalan di sekitarnya penuh dengan orang-orang Muslim yang berlutut dan bersujud.
Setelah itu, semua orang berkumpul di alun-alun di depan Masjid Id Kah dan menari untuk menunjukkan kebahagiaan mereka, tanpa ada tanda-tanda kelelahan.
Masjid ini menjadi tempat berkumpul bagi umat Muslim di Uighur. Pada saat Ramadan, masjid ini menyediakan menu takjil untuk umat Muslim yang berpuasa.
Begitupun saat moment idul fitri dan idul adha, hampir 25 ribu orang berkumpul untuk melaksanakan shalat di tempat ini.
Selain itu, masjid ini dibuka untuk wisata turis lokal dan mancanegara. Tentunya, para wisatawan, terutama wanita, harus menyesuaikan pakaian dengan aturan di masjid yang menghendaki setidaknya harus menutupi bagian bawah kaki.
Biasanya, setelah shalat para Muslim membaca Qur’an. Lalu mereka akan berkumpul dan melakukan diskusi. Ada juga yang berdagang, ataupun menari sebagai rasa syukur atas menjalani hari yang telah dilewati. (*)
Advertisement