Lama Baca 3 Menit

BMKG Bangun 17 Instalasi Pendeteksi Gempa Bumi di Seluruh Indonesia

20 December 2021, 08:08 WIB

BMKG Bangun 17 Instalasi Pendeteksi Gempa Bumi di Seluruh
Indonesia-Image-1

seismograf di salah satu shelter BMKG - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memulai proses instalasi 17 instrumen pendeteksi gempa bumi atau seismograf di seluruh wilayah Indonesia. Upaya ini dilakukan demi meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi serta peringatan dini tsunami.

"Pembangunan shelter dan jaringan seismograf ini diperlukan untuk merapatkan jaringan guna meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi dan peringatan dini tsunami di BMKG," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Kepala BMKG Dwikorita mengatakan sebelumnya telah terpasang 411 sensor dalam Jaringan Sistem Monitoring Gempabumi. Dengan tambahan 17 sensor tersebut, maka saat ini telah terpasang 428 sensor.

Adapun penambahan 17 seismograf itu ditandai dengan peresmian pemasangan sensor seismograf dengan kode SYJI di Kecamatan Candi Abang, Yogyakarta pada Sabtu kemarin (18/12/2021).

Dwikorita sempat menjelaskan, penentuan jumlah dan lokasi penempatan sensor dilakukan berdasarkan historis sumber-sumber gempa bumi yang telah terjadi, yaitu pertemuan antar lempeng tektonik seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Filipina, serta sesar/patahan aktif yang telah teridentifikasi.

Penentuan lokasi tersebut telah dievaluasi dan diperhitungkan oleh BMKG bersama Tim Ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di bawah koordinasi Prof. Nanang Puspito.

"Dengan adanya penambahan seismograf ini, kami ingin maksimalkan dalam memberikan layanan informasi cuaca, iklim, gempa bumi serta tsunami secara cepat, tepat, dan akurat," jelas Dwikorita yang dikutip dari Antara.

Dia mengatakan bahwa BMKG sejak 2016 telah semakin menyadari bahwa Indonesia adalah wilayah yang sangat rawan bencana namun tidak dibekali dengan persenjataan teknologi yang canggih. Karenanya, BMKG terus
melakukan penambahan dan pembaharuan alat dan teknologi guna menjaga keselamatan masyarakat terhadap bencana.

"Ini ikhtiar BMKG untuk menjaga bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman gempa bumi dan tsunami. Semoga masyarakat Indonesia semakin sadar dan juga tangguh dalam menghadapi bencana," tegasnya.