Pengujian asam nukleat di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya. - Image from CGTN
Bolong.id - Tiongkok mengalami lonjakan tes asam nukleat oleh para pemudik setelah liburan Tahun Baru Imlek. Ini adalah syarat untuk dapat kembali ke tempat mereka merantau dan salah satu upaya Tiongkok untuk berhati-hati terhadap potensi wabah COVID-19.
Festival Musim Semi biasanya merupakan musim perjalanan tersibuk di Tiongkok karena kebanyakan orang pulang ke rumah untuk reuni keluarga.
Data Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa perjalanan yang dilakukan selama liburan tujuh hari turun sekitar 77 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, karena pihak berwenang mendorong orang untuk tidak bepergian selama liburan, tetapi sekitar 98 juta perjalanan masih tercatat.
Pandemi membuat perjalanan sangat berbeda tahun ini, karena banyak kota mewajibkan surat keterangan uji virus korona untuk perantau yang ingin kembali. Dilansir dari CGTN Jumat (19/02/2021).
Dengan negara yang masih siaga tinggi, pengujian massal diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu, menempatkan permintaan yang signifikan pada institusi medis. Salah satu rumah sakit di Tiongkok di Chengdu, dapat menerima 1000 orang yang ingin uji asam nukleat di jam sibuk.
"Orang dapat membuat janji dan membayar tagihan melalui aplikasi, dan mereka akan menyelesaikan pengujian dalam waktu lima menit," kata Tang Hongmei, Wakil Presiden rumah sakit.
Dia mengatakan bahwa rumah sakit juga menyediakan "saluran hijau" bagi para lansia yang tidak dapat menggunakan smartphone untuk memastikan mereka dapat diuji tanpa masalah.
“Laboratorium kami dipersiapkan dengan baik. Kami memiliki 56 staf di laboratorium, dan 41 di antaranya memenuhi syarat untuk melakukan pengujian PCR,” tambah Tang.
Di seluruh Tiongkok, harga pengujian turun drastis karena pemerintah membeli dalam jumlah besar. Di banyak kota, harga tes turun dari 120 yuan ($ 18,56) menjadi 80 yuan ($ 12,36) atau bahkan lebih rendah. (*)
Alifa Asnia/Penerjemah
