Serangan udara oleh militer AS di Kabul Afghanistan - Image from sohu
Kabul, Bolong.id - Dilansir dari CCTV (30/08/2021), pada Minggu (29/08/2021) sore hari waktu setempat, ledakan kembali terjadi di dekat Bandara Internasional Kabul ibukota Afghanistan. Wartawan dari kantor berita Tiongkok CCTV di Kabul mendengar suara ledakan dengan jelas dari area kantornya yang berada sekitar 8 kilometer dari bandara. Ia mengatakan, ketika ledakan itu, pintu dan jendela rumah bergetar sangat hebat. Adapun menurut laporan media lokal Afghanistan, sebuah roket juga menghantam sebuah bangunan perumahan di Distrik 15 dekat Bandara Internasional Kabul sebelumnya di hari yang sama.
Serangan udara oleh militer AS di Kabul, Afghanistan - Image from sohu
Dilansir dari Lunan Information pada Senin (30/8/2021), media AS melaporkan, kerabat korban ledakan melihat sebuah pesawat tak berawak AS menyerang sebuah mobil di daerah perumahan Kabul hingga akhirnya menewaskan 9 anggota keluarga. Salah satu saudara korban juga mengatakan kepada wartawan lokal yang bekerja dengan CNN bahwa para korban termasuk 6 anak-anak dan termuda adalah seorang gadis berusia 2 tahun. Dengan jelas ia menyebutkan korban ledakan itu adalah Zamale (40 tahun), Nasser (30 tahun), Zamir (20 tahun), Faisal (10 tahun), Falzad (9 tahun), Amin (4 tahun), Benjamin ( 3 tahun), Ayat (2 tahun) dan Su Maya (2 tahun). Kerabat korban dengan tegas mengatakan bahwa mereka adalah "keluarga biasa" dan bukan anggota organisasi teroris.
Di lain sisi, pejabat dari Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi bahwa militer AS memang melakukan serangan udara defensif pada hari yang sama di komunitas Khaje Bughra di Kabul. Taliban pun sempat mengutuk serangan pesawat tak berawak AS itu, mengatakannya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Afghanistan dan mengaku sedang menyelidiki penyebab serangan udara dan jumlah pasti korban.
Salah satu korban selamat serangan udara AS - Image from soh
Pasca serangan ini, netizen Tiongkok pun berkomentar. Mereka meminta Mahkamah Internasional untuk mengadili kejahatan agresi AS dan menghukum presiden AS karena dianggap menyebabkan warga sipil terbunuh dan terluka. (*)
Informasi seputar Tiongkok
Advertisement