Vaksin Buatan Tiongkok - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Beijing, Bolong.id - Tiongkok diperkirakan akan mencapai cakupan vaksinasi 80% terhadap COVID-19 pada akhir tahun ini dan mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Klaim ini disebutkan Zhong Nanshan, pakar respiratori atau pernafasan terkemuka Tiongkok, dalam pidato virtual pada konferensi China-Arab States Expo ke-5 Jumat (20/08/2021).
"Kemanjuran vaksin yang dikembangkan Tiongkok adalah sekitar 70 persen, sehingga negara akan membutuhkan lebih dari 80 persen populasi untuk divaksinasi sebelum membangun kekebalan kelompok," kata
Zhong, menambahkan bahwa Tiongkok diperkirakan akan mencapai tujuan itu pada akhir tahun 2021.
Namun, dia mengatakan bahwa dibutuhkan setidaknya dua hingga tiga tahun kolaborasi global untuk membangun kekebalan kelompok di seluruh dunia. Adapun para ahli menyebutkan, kekebalan kelompok terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap suatu penyakit, membuat penyebarannya dari orang ke orang tidak lagi terjadi.
Sementara itu, mengutip sebuah studi laboratorium di Guangzhou yang sempat mengalami gelombang wabah lagi di bulan Mei lalu, Zhong mengatakan vaksin Tiongkok "masih sangat efektif" meskipun ada sedikit pengurangan kemanjuran.
Zhong pun menjelaskan, jika membandingkan pasien yang menerima vaksin dan tidak, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Microbes Infections pada 14 Agustus menemukan bahwa vaksin memiliki tingkat perlindungan keseluruhan hampir 60 persen terhadap varian Delta, 70 persen terhadap gejala sedang dan 100 persen terhadap kasus parah. Dia juga mengutip studi dunia nyata di Chile dan Turki yang menunjukkan efektivitas vaksin Tiongkok.
Di lain sisi, Zhong menyebutkan, studi awal di Israel, yang memiliki tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, menemukan bahwa kemanjuran suntikan Pfizer turun dari 95 menjadi 39% setelah sekitar enam bulan. AS juga melihat infeksi ulang dalam kasus bulan Agustus, menjadi bukti bahwa tingkat perlindungan vaksin COVID-19 buatannya berkurang enam bulan setelah vaksinasi.
“Untuk vaksin mRNA, ada penurunan substansial dalam fungsi kekebalan enam bulan setelah vaksinasi. Berbagai negara sedang menjajaki bagaimana memperkuat efek kekebalan vaksin, termasuk menguji efek dosis ketiga enam bulan setelah pemberian dua dosis," lanjut Zhong.
Mengutip data penelitian domestik terbaru, dia mengatakan bahwa tingkat antibodi meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dengan dosis booster dan tetap pada tingkat yang relatif tinggi selama enam bulan ke depan.(*)
Informasi seputar Tiongkok
Advertisement