Beijing beberapa tahun sebelum memasuki era modern - Image from Asian Money
Beijing, Bolong.id - Merupakan pusat kegiatan politik bahkan dari sebelum Tiongkok berdiri menjadi republik, Beijing memiliki signifikansi budaya dan sejarah yang sangat penting. Kota ini telah menjadi bagian utama dari sejarah Tiongkok selama delapan abad terakhir, tak terkecuali pada masa transisi Beijing ke era modern. Apa saja yang terjadi di kota Beijing pada periode ini? Simak penjelasan singkatnya!
Beijing pada masa Republik Tiongkok 1912-1949 - Image from Asian Money
Sejarah Modern Beijing sebagai Ibukota Tiongkok (1912–sekarang)
Keruntuhan Dinasti Qing menjadi pertanda berakhirnya peran kota Beijing sebagai ibukota kekaisaran Tiongkok. Sejak itu, Beijing menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan republik. Seorang jenderal Tentara Nasionalis memerintah Tiongkok dari Beijing dari tahun 1912 hingga 1928 ketika ibu kota dipindahkan ke Nanjing. Kota Terlarang pun menjadi Museum Istana pada tahun 1925.
Ilustrasi Pendudukan Jepang di Beijing - Image from Asian Money
Pada tahun 1937, tentara Jepang merebut Beijing. Pada masa ini kerusakan yang terjadi di Beijing tidak besar dan bangunan kayu yang mudah terbakar di Kota Terlarang berhasil terhindar dari kerusakan. Setelah Jepang berhasil merebut Beijing dari pemerintahan Partai Nasionalis Tiongkok, Jepang menciptakan pemerintahan boneka dan Beijing menjadi ibu kota wilayah yang dikuasai Jepang hingga 1945.
Beijing setelah masa pendudukan Jepang berakhir - Image from Asian Money
Pada tahun 1949, Beijing menjadi ibu kota Komunis Tiongkok (CCP). Mao Zedong mendeklarasikan awal Republik Rakyat Tiongkok di Beijing. Kala itu, Beijing memiliki populasi sekitar 2 juta jiwa.
Suasana jalanan kota Beijing tahun 1946 - Image from Asian Money
Beijing masih menjadi pusat pemerintahan Tiongkok saat Tiongkok melakukan rekonstruksi negaranya. Letak Beijing yang dekat dengan pelabuhan besar dan pusat kegiatan ekonomi di timur laut Tiongkok menjadikannya sebagai kota yang strategis bagi perkembangan dengan RRT. Tiongkok pun mempertahankan sebagian besar wilayah barat laut pada saat Kekaisaran Qing dan Mongolia Dalam di utara.
Jalanan Kota Beijing tahun 1949-1950 - Image from Asian Money
Di masa lalu, Beijing juga strategis karena letaknya yang lebih dekat dengan Uni Soviet dibandingkan kota-kota besar di selatan lainnya ketika sistem transportasi Tiongkok masih primitif dan tidak memadai. Kala itu, Soviet mengirim pasokan dan bantuan ke Beijing dengan kereta api atau melalui pelabuhan di Tianjin.
Ibukota Modern dan Wilayah Riset Teknologi Utama
Beijing telah berubah dari kota miskin berpenduduk 2 juta menjadi kota metropolitan berpenduduk 24 juta orang. Beijing telah tumbuh 12 kali lipat dalam 70 tahun pada tahun 2018. Ini adalah kota terbesar kedua di dunia setelah Shanghai.
Beijing saat ini - Image from Internet
Beijing adalah pusat politik dan pendidikan Tiongkok saat ini. Bandara Internasional Ibukota Beijing telah menjadi yang tersibuk kedua di dunia sejak 2010. Pendapatan per kapita pun telah tumbuh menjadi sekitar 20.000 USD pada 2018 dan tumbuh sekitar 6 persen atau lebih per tahun.
Kota Terlarang dari atas - Image from internet
Pelabuhan Tianjin, sekitar 150 kilometer (90 mil) jauhnya, sangat membantu industri dan ekspor Beijing. Pelabuhan ini kini merupakan pelabuhan peti kemas terbesar ke-10 di dunia.
‘Silicon Hutong’ di Beijing - Image from Asia Financial
Distrik Hutong di barat laut Beijing dianggap sebagai Silicon Valley Tiongkok, di mana lulusan terbaik dari universitas dan pusat penelitian terbaik di Tiongkok, yang terkonsentrasi di Beijing, mendirikan usaha mereka dengan dana pemerintah maupun para pemodal ventura.
Informasi seputar Tiongkok
Advertisement