Wang Wenbin - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin berharap Amerika Serikat (AS) mengadopsi sikap aktif, ilmiah, dan kooperatif dalam masalah penelusuran dan pemeliharaan transparansi seperti China. Ia juga berharap untuk turut mengundang para ahli dari WHO ke AS demi melakukan penelitian penelusuran pandemi sehingga memberikan kontribusi positif bagi kerja sama anti-epidemi internasional dan penelusuran ilmiah. Harapan ini ia kemukakan dalam konferensi pers regulernya pada Selasa (2/1/2021).
Dalam konferensi pers ini, seorang reporter juga meminta respon Beijing atas penilaian Menteri Luar Negeri AS, Antony J. Blinken, yang menyebutkan bahwa pengaturan tim ahli WHO di Wuhan "kurang transparan".
Wang Wenbin pun menyatakan, bahwa sejak wabah epidemi, China selalu mempertahankan sikap terbuka dan transparan selain memelihara komunikasi dan kerja sama yang erat dengan WHO tentang keterlacakan virus global
"Pakar WHO telah datang ke China tiga kali untuk berkomunikasi dengan China tentang topik terkait. Kali ini pakar WHO datang ke China sebagai bagian dari kerja sama penelitian ilmiah penelusuran global. Pemerintah China telah memberikan dukungan dan bantuan yang kuat untuk ini. Rekan-rekan pakar dari WHO dan pakar dari China berbagi banyak informasi dan hasil penelitian, serta melakukan pertukaran mendalam tentang masalah ilmiah yang menjadi perhatian bersama. WHO dan pakar internasional memberikan komentar positif tentang hal ini.” jelas Wang Wenbin.
Wang Wenbin menilai, pelacakan virus adalah masalah ilmiah yang kompleks yang melibatkan banyak negara dan tempat. Banyak petunjuk, laporan, dan penelitian telah menunjukkan bahwa epidemi telah menyebar di banyak tempat di seluruh dunia dan bukan hanya di China sejak paruh kedua tahun 2019.
"Izinkan saya memberi contoh: menurut laporan penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, terdapat antibodi terhadap virus korona baru di beberapa sampel donor darah Amerika pada Desember 2019. Waktu dikonfirmasinya kasus pneumonia koroner baru adalah 21 Januari 2020. " ucap Jubir Kementerian Luar Negeri itu.
Matsnaa Chumairo/Penerjemah
Esy Gracia/Penulis
Advertisement