Film Mulan 2020 - Image from Medium
Jakarta, Bolong.id - Setelah film Mulan (2020) mulai ditayangkan di Disney+ bulan lalu, kontroversi mulai muncul saat penonton melihat kredit tittle ucapan terima kasih kepada beberapa entitas pemerintah di Xinjiang, wilayah barat laut Tiongkok. Wilayah yang disebut para ahli sebagai “genosida budaya” karena pemerintah Tiongkok menahan dan menyiksa Muslim Uighur dalam sebuah kamp konsentrasi.
Seorang politisi Inggris yang juga ketua Aliansi Antar Parlemen Inggris untuk Tiongkok, Duncan Smith secara daring mengunggah sebuah surat yang ditujukan Disney. Dalam surat itu, Smith menanyakan alasan mengapa bagian film Mulan di daerah Tiongkok diambil di lokasi yang menjadi pelanggaran hak asasi manusia?
Smith juga mengkritik kebijakan perusahaan Disney yang nampaknya tidak peduli dengan masalah hak asasi manusia di Xinjiang. Demikian dilansir dari Republika, Senin (12/10/2020).
Merespon surat tersebut, Presiden produksi film Disney, Sean Bailey menjawab bahwa rekaman yang dibuat di Tiongkok itu berupa bidikan lanskap yang terdiri dari 78 detik dari film yang berdurari 115 menit itu. Prosesnya diambil selama periode empat hari yang singkat jika dibandingkan dengan pengambilan 143 hari pembuatan film di Selandia Baru.
Bailey menambahkan bahwa meskipun film Mulan difilmkan hampir seluruhnya di Selandia Baru, tapi dengan alasan menggambarkan geografi dan lanskap Tiongkok yang unik untuk film, para produsen memilih merekam beberapa pemandangan di 20 lokasi di seluruh negeri, termasuk Gurun Kumtag di Provinsi Xinjiang, sebuah lokasi penting di sepanjang Jalur Sutra yang bersejarah.
Keputusan untuk membuat film di masing-masing lokasi diputuskan oleh produser film demi keasliannya dan sama sekali tidak mendapat pengaruh dari pejabat negara bagian atau lokal Tiongkok. Bailey juga menambahkan bahwa pihak studio diharuskan bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat film di Tiongkok untuk mengamankan semua izin film.
Ucapan terima kasih dalam kredit film Mulan hanyalah praktik industri standar, yakni perusahaan produksi memberikan daftar entitas untuk berterima kasih atas pemberian izin film, kata Bailey.
Menjawab kritikan Smith, Bailey mengatakan bahwa proses untuk mendapatkan izin syuting di Tiongkok dimulai pada 2017. Saat Mulan mulai syuting pada Agustus 2018, laporan mengenai kamp di Xinjiang dan tindakan Tiongkok terhadap Muslim Uighur tersebar luas di media.
Advertisement