China berencana menyempurnakan kebijakan dukungan bagi penduduk berpenghasilan rendah dan wilayah tertinggal, menurut Han Wenxiu, wakil direktur eksekutif di Kantor Komite Pusat Urusan Keuangan dan Ekonomi China. Dalam konferensi pers pada Senin (24/2), Han menegaskan bahwa mencegah munculnya kembali kemiskinan dalam skala besar bukan hanya tugas untuk tahun 2025—yang menjadi akhir periode transisi—tetapi juga harus menjadi komitmen jangka panjang setelah periode tersebut.
Dokumen Sentral No. 1 tahun 2025, yang dirilis pada Minggu (23/2), menggarisbawahi perlunya koordinasi dalam membangun mekanisme pencegahan kemiskinan serta sistem bantuan yang terstruktur bagi masyarakat berpendapatan rendah dan daerah pedesaan tertinggal. China tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap periode transisi lima tahun ini, dan hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar untuk pengoptimalan dan penyempurnaan kebijakan dukungan ke depan.
Negara ini juga akan meningkatkan dukungan bagi masyarakat pedesaan berpenghasilan rendah dengan memperkuat bantuan sosial sebagai jaring pengaman, serta mendorong kemandirian ekonomi mereka. Selain itu, bagi daerah pedesaan tertinggal, China akan menerapkan kebijakan berbasis dukungan yang tertarget, dengan fokus utama pada revitalisasi dan pembangunan.
Bantuan yang disesuaikan akan diberikan melalui berbagai mekanisme, termasuk kerja sama antara wilayah timur dan barat serta bantuan spesifik, sehingga memungkinkan daerah-daerah tersebut untuk mengejar ketertinggalan dalam proses modernisasi.
Advertisement
