Lama Baca 3 Menit

Kekurangan Chip Perlambat Produk Otomotif

23 November 2022, 15:10 WIB

Kekurangan Chip Perlambat Produk Otomotif-Image-1
Xu Daquan, wakil presiden eksekutif Bosch China. [Foto/bosch.com.cn]

Beijing, Bolong.Id - Kurangnya chip memperlambat industri otomotif hingga tahun 2023, karena pemasok chip Bosch tidak memenuhi permintaan, kata Xu Daquan, Wakil Presiden Bosch China.

Dilansir dari China Daily, Selasa (22/11/2022) Bosch salah satu pemasok suku cadang mobil terbesar di dunia.

Alasan utama kekurangan chip adalah industri kendaraan energi baru berkembang pesat, kata Xu.

Bosch China sedang mencari pemasok bahan baku dalam negeri, namun masih belum menemukan pemasok yang siap untuk produksi massal.

Xu mengharapkan lebih banyak pemasok chip domestik untuk mencapai produksi berskala besar dan berkualitas tinggi dalam dua hingga tiga tahun ke depan, yang akan memberikan lebih banyak pilihan bagi perusahaan.

Menurut Auto Forecast Solutions, pasar mobil global memangkas produksi sekitar 3,91 juta kendaraan karena kekurangan chip dalam 10 bulan pertama tahun ini. Hampir 4,28 juta unit diperkirakan akan dipotong sepanjang tahun.

Bosch China menyediakan produk ke hampir setiap perusahaan otomotif di negara tersebut, yang merupakan pasar tunggal terbesarnya.

Tiongkok telah memimpin dalam elektrifikasi baik dalam penjualan NEV maupun jumlah model baru yang diluncurkan setiap tahun. Aplikasi kokpit yang cerdas, sistem asisten mengemudi yang canggih, dan sistem parkir sangat diminati oleh pelanggan Tiongkok, kata Xu.

Bosch telah membentuk tim penelitian dan pengembangan di Tiongkok untuk menanggapi permintaan ini dengan cepat dan menjalankan sistem baru secepat mungkin.

Bosch telah mendirikan pusat R&D perangkat lunak di Wuxi, provinsi Jiangsu, dan pusat R&D sistem kemudi di Wuhan, provinsi Hubei.

Pada bulan November, pusat Litbang mengemudi dan kontrol yang cerdas akan didirikan di Shanghai dan pusat perangkat lunak teknik untuk sistem kemudi kendaraan komersial akan didirikan di Jinan, provinsi Shandong.

Pada tahun 2021, pendapatan Bosch China di sektor transportasi mencapai 96,7 miliar yuan (sekitar Rp212 triliun), naik 8,9 persen tahun-ke-tahun.

Penjualannya meningkat 7,7 persen tahun-ke-tahun dalam 10 bulan pertama berkat pertumbuhan kokpit yang cerdas, produk yang digerakkan oleh listrik, dan sistem pengereman baru, menurut Bosch China. Dalam hal ini, perusahaan berharap agar mencapai pertumbuhan positif sepanjang tahun.(*)