Tibet, Bolong.Id - Opera tradisional Tibet ditampilkan Tsering Dorje dan kawan-kawan di alun-alun Desa Ji'ang, Prefektur Otonomi Tibet Gannan, Provinsi Gansu, Tiongkok, Sabtu (11/2/2023). Meriah dengan gendang dan gong.
Dilansir dari 新华网 pada Sabtu (11/02/2023) itu masih rangkaian Festival Musim Semi, walau telat. Ratusan penduduk desa menonton.
Opera Tibet menggabungkan percakapan, nyanyian, akting, tarian, dan sastra dan memiliki sejarah lebih dari 600 tahun. Itu dianggap sebagai "fosil hidup" dari budaya Tibet dan dimasukkan dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada tahun 2009.
Tsering Dorje, 32 tahun, ketua grup opera Tibet di Desa Ji'ang, mengatakan jika dirinya dan tim telah melakukan latihan selama beberapa hari sebelumnya untuk tampil dengan baik.
Kelompok rakyat memiliki sejarah hampir 46 tahun, menarik lebih dari 40 anggota di Desa Ji'ang yang tertarik dengan bentuk seni tersebut. Meskipun grup ini terdiri dari aktor-aktor amatir, grup ini telah mendapatkan reputasi dari masyarakat setempat dan sering diundang untuk tampil di acara-acara perayaan.
Segalanya tidak berjalan mulus di awal. "Sebagian besar dari kami harus bekerja sepanjang tahun dan tidak punya banyak waktu untuk berlatih dan tampil. Anak-anak muda hanya tahu sedikit tentang seni tradisional, apalagi mempelajarinya," kata Tsering Dorje.
Pemerintah setempat telah meningkatkan perlindungan dan warisan opera Tibet dengan mengalokasikan dana dan menyelenggarakan pertunjukan. Dengan dukungan pemerintah, jumlah kelompok pertunjukan opera rakyat Tibet di Gannan telah meningkat menjadi hampir 30.
Dorje mengatakan jika ia dan tim akan menerima 5.000 Yuan (sekitar Rp11 juta) per pertunjukan sebagai subsidi dari pemerintah. Ia mengatakan dana tersebut digunakan untuk membeli instrumen dan kostum.
Selain kelompok pertunjukan rakyat, rombongan profesional juga dibentuk untuk mengembangkan opera Tibet dan memberikan sentuhan modern pada bentuk seni tradisional.
Gyalma Dorje, direktur institut seni opera Tibet di Gannan, telah menciptakan drama baru berdasarkan sosok legendaris yang dianggap sebagai pencetus opera Tibet.
Grup Opera Tibet Gannan pertama kali mementaskan drama tersebut pada tahun 2015 dan kemudian menampilkannya di banyak kota di Tiongkok. "Opera yang dimodernisasi menyediakan jendela bagi lebih banyak penonton untuk belajar tentang seni dan budaya Tibet," kata Gyalma Dorje.
Pemerintah setempat telah meningkatkan upaya perlindungan dan warisan opera Tibet, menjadikan pertunjukan opera sebagai bagian dari industri budaya dan pariwisata.(*)
Advertisement