Jakarta, Bolong.id - Otoritas Tiongkok dan Indonesia sepakat memperdalam kerjasama perdagangan dan investasi, Itu dikatakan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Qin Gang, Rabu (22/2/2023) setelah pertemuan di Jakarta.
Dilansir dari 人民网, Kamis (23/02/23), Qin mengatakan kepada wartawan setelah menjadi tuan rumah bersama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi bahwa Tiongkok dan Indonesia telah menyelaraskan strategi pembangunan mereka, bersama-sama mengatasi risiko dan tantangan.
Juga terus memperdalam pola baru kerja sama "penggerak empat roda" di bidang politik, ekonomi , humaniora dan urusan maritim, memberi contoh negara-negara berkembang merangkul masa depan bersama, mengejar kekuatan melalui persatuan, dan mencari solidaritas dan kerja sama.
Kedua belah pihak akan menjunjung tinggi peran utama kepala negara, mempererat kontak tingkat tinggi, mengkonsolidasikan rasa saling percaya strategis, memperkuat kerja sama pertahanan, meningkatkan koordinasi kebijakan politik dan keamanan.
Serta menawarkan dukungan tegas pada isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan inti masing-masing dan perhatian utama, untuk mempromosikan komunitas Tiongkok-Indonesia dengan masa depan bersama secara mendalam dan substantif.
Kedua negara akan memperdalam sinergi strategis mereka, mempercepat pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan proyek-proyek unggulan lainnya dari Inisiatif Sabuk dan Jalan, dan memastikan penyelesaian atau peresmiannya sesuai jadwal, kata Qin.
Mereka juga akan terus mempromosikan pembangunan proyek-proyek utama termasuk Koridor Ekonomi Komprehensif Regional dan "Dua Negara, Taman Kembar" untuk menciptakan tolok ukur baru untuk pembangunan bersama Belt and Road yang berkualitas tinggi, tambahnya.
Kedua belah pihak siap untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi ke tingkat yang lebih tinggi. Tiongkok, yang merupakan mitra dagang terbesar dalam satu dekade dan sumber investasi asing terbesar kedua bagi Indonesia, bersedia untuk lebih memperluas impor komoditas dan produk pertanian dan budidaya berkualitas dari Indonesia, kata menteri luar negeri Tiongkok.
Dia menambahkan bahwa Tiongkok akan mendorong perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia, memperluas kerja sama di berbagai bidang mulai dari infrastruktur, pembangunan hijau hingga ekonomi digital dan kesehatan, menyoroti kerja sama kelautan dan mempercepat dimulainya kembali kerja sama akuakultur.
Kedua belah pihak akan memperkuat kerja sama di bidang pariwisata, pendidikan, budaya, pemuda dan olahraga, dan meningkatkan pertukaran budaya dan orang-ke-orang, kata Qin, seraya menambahkan bahwa ia percaya bahwa dengan meningkatnya penerbangan langsung, kedatangan pengunjung Tiongkok di Indonesia akan berlanjut dan bahkan melampaui level pra-COVID.
Kedua belah pihak akan tetap berkomitmen pada kolaborasi mereka sebagai negara besar, terus mendorong keselarasan dan kerja sama antara Belt and Road Initiative dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, serta membina rumah tangga yang damai, aman dan terjamin, sejahtera, indah dan bersahabat di wilayah tersebut, kata Qin.
Kedua negara, bersama dengan anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lainnya, akan secara penuh dan efektif melaksanakan Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Tiongkok Selatan (DOC), mempercepat negosiasi Kode Etik dalam Laut Tiongkok Selatan (COC), dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di sana, katanya.
Kedua belah pihak akan meningkatkan kerja sama dalam Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global, memperdalam komunikasi dan kolaborasi di bawah kerangka kerja multilateral termasuk Kelompok 20 (G20) dan BRICS, serta bersama-sama menjaga dan mempraktikkan multilateralisme nyata, menurut Qin. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement