Beijing, Bolong.id - Asosiasi Maskapai Tiongkok menilai, kebijakan sejumlah negara mencegah pendatang dari Tiongkok dengan alasan COVID-19, tidak efektif.
Dilansir dari 国际山地旅游联盟, Jumat (06/01/23), banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan Prancis, mewajibkan turis asal Tiongkok menunjukkan hasil negatif tes COVID-19 sebelum kedatangan.
Kebijakan itu diberlakukan karena Tiongkok dilanda lonjakan infeksi setelah Beijing menghapus aturan pembatasan ketatnya bulan lalu.
"Sangat mengecewakan melihat pemulihan tindakan spontan yang telah terbukti tidak efektif selama tiga tahun terakhir," kata Willie Walsh, direktur jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari Tempo, IATA, yang mewakili 300 maskapai yang menyumbang 83 persen dari total lalu lintas udara, berpendapat bahwa virus corona sudah beredar luas di dalam perbatasan negara yang memberlakukan tes.
"Penelitian yang dilakukan seputar kedatangan varian Omicron (pada akhir 2021) menyimpulkan bahwa menempatkan penghalang di jalur perjalanan tidak membuat perbedaan pada puncak penyebaran infeksi," kata Walsh. "Kami memiliki alat untuk mengelola Covid-19 tanpa menggunakan tindakan tidak efektif yang memutus konektivitas internasional, merusak ekonomi, dan menghancurkan pekerjaan."
Industri perjalanan global sempat hancur akibat Covid-19 yang muncul pada 2020. Kini kondisi telah membaik, diperkirakan telah mencapai 70,6 persen dari tingkat sebelum krisis.
Otoritas Tiongkok telah mengumumkan akan berhenti mewajibkan karantina bagi pelancong yang datang pada 8 Januari. Beijing menyebut pembatasan yang diterapkan terhadap pelancong dari wilayahnya tidak dapat diterima dan memperingatkan bahwa pihaknya dapat mengambil tindakan pencegahan "berdasarkan prinsip timbal balik". (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement