Kerusuhan di Yahukimo - Image from internet
Jakarta, Bolong.id- Dilansir dari Kompas pada Minggu (3/10/2021) kerusuhan di Yahukimo, Papua digambarkan, mencekam. Puluhan orang membawa senjata tradisional dan membakar beberapa rumah. Warga mengungsi. Kini kondisi sudah kondusif.
Saat ini warga masih khawatir akan kembali terjadi kericuhan. Mereka masih pengungsian, di kantor polisi setempat.
"Sekitar seribu warga saat ini berlindung di Polres Yahukimo," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani.
Mantan Bupati Yahukimo Abuck Busup - Image from internet
Adapun dugaan awal motif kericuhan tersebut diduga karena dipicu oleh kematian mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di sebuah hotel di Jakarta.
"Dugaan awalnya seperti itu (karena kematian mantan Bupati Yahukimo), kami sedang dalami," kata Faizal.
Saat ini, kata Faizal, ada 52 orang yang telah diamankan karena diduga menjadi pelaku penyerangan terhadap warga Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Dari penangkapan tersebut, lanjut Faizal, muncul dugaan adanya keterlibatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam aksi kericuhan itu.
Komplek perumahan menjadi sasaran kerusuhan - Image from internet
Sementara kronologi kericuhan itu bermula ketika warga yang sedang melaksanakan ibadah di Gereja Gidi Dekai, Distrik Dekai, diserang secara tiba-tiba pada Minggu siang sekitar pukul 12.10 WIT.
Sekelompok masyarakat tersebut melakukan penyerangan menggunakan senjata tradisional berupa panah dan parang. "Dalam aksi tersebut, sekelompok masyarakat juga membakar rumah warga dan Hotel Nuri II, hingga kompleks Perumahan Bambu Dua," ucap Faizal.
Selain korban tewas dalam kericuhan itu, terdapat pula warga yang menderita luka-luka. Kini tengah menjalani perawatan di RSUD Yahukimo.
Advertisement