Jinan, Bolong.id - Sekitar 150 kucing dibawa ke rumah jagal, diselamatkan polisi di Kota Jinan, Provinsi Shandong, Tiongkok. Itu diungkapkan organisasi hewan internasional, Humane Society International (HSI) Selasa (30/8/2022).
Dilansir dari 星洲网 Kamis (01/09/22), pihak HSI mengumumkan:
“Ketika mereka ditemukan oleh polisi di Kota Jinan bagian timur, hewan-hewan itu dijejalkan ke dalam kandang berkarat.”
Sebuah tim menaruh burung pipit di kandang sebagai umpan dan menggunakan remote control untuk menutup perangkap, sesaat setelah setiap kucing masuk, kata seorang aktivis dari kelompok hak-hak binatang lokal VShine.
"Sungguh mengejutkan melihat keadaan mereka, banyak dari mereka kurus kering dan menangis," kata seorang aktivis, dalam sebuah pernyataan kepada HSI.
Sebagian besar kucing yang diselamatkan diyakini adalah hewan peliharaan rumah tangga dan telah dikirim ke tempat penampungan hewan setempat, tambah pernyataan itu.
Aktivis juga menemukan 31 burung pipit, spesies yang dilindungi di Tiongkok dan kemudian melepaskannya kembali ke alam liar.
Tiongkok tidak memiliki undang-undang pencegahan kekejaman terhadap hewan, tetapi para tersangka dapat menghadapi hukuman karena berburu burung, pencurian properti, dan pelanggaran aturan pencegahan epidemi hewan.
Sekitar 10 juta anjing dan 4 juta kucing dibunuh untuk konsumsi manusia setiap tahun di Tiongkok, menurut HSI. Daging anjing dan kucing dianggap sebagai makanan lezat di beberapa bagian Tiongkok, dan menjual daging mereka cukup menguntungkan yang dapat memacu para kriminal untuk mencuri hewan peliharaan.
Tetapi Wabah COVID-19 tampaknya semakin mengurangi selera makan daging kucing dan anjing, setelah penyakit itu dikaitkan dengan pasar di pusat kota Wuhan yang menjual hewan hidup untuk makanan. Tiongkok melarang konsumsi dan perdagangan satwa liar mulai pada tahun 2020.
Kota Shenzhen dan Zhuhai di Guangdong menjadi kota pertama di Tiongkok yang melarang konsumsi anjing dan kucing. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement