Ilustrasi pernikahan di China - Image from SupChina
Bolong.id - Baru-baru ini kantor Berita Xinhua yang dikelola pemerintah Tiongkok membagikan postingan perayaan pasangan muda yang menikah selama akhir pekan, dengan pesan: "Pasca '00-an telah mencapai usia pernikahan yang sah."
Tetapi pengguna Weibo Tiongkok kurang antusias dengan pemberitaan ini. Banyak yang melihat postingan viral itu sebagai sarana untuk menekan Gen Z Tiongkok untuk menikah di tengah penurunan dramatis angka pernikahan dan kelahiran di negara itu.
“Sebagai anak berusia 19 tahun, saya masih khawatir apakah saya akan gagal dalam ujian,” tulis seorang pengguna.
Dilansir dari Sixth Tone pada Senin (10/1/2022), hukum Tiongkok menetapkan usia legal untuk menikah masing-masing adalah 22 dan 20 tahun untuk pria dan wanita, tetapi semakin banyak anak muda yang berfokus pada karir dan berpikiran bebas.
Sebuah survei nasional yang melibatkan 2.905 pemuda perkotaan yang belum menikah berusia 18 hingga 26 tahun tahun lalu menunjukkan bahwa sekitar 44% wanita mengatakan mereka tidak berencana untuk menikah, dibandingkan dengan 25% pria yang mendukung pernikahan.
Pada tahun 2020, hanya 8,1 juta pasangan di Tiongkok yang menikah, diperkirakan turun 40% dari puncaknya pada tahun 2013, sementara jumlah pencatatan pernikahan juga mencapai titik terendah dalam 17 tahun, menurut data resmi.
Pihak berwenang juga mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak, karena negara itu melaporkan tingkat kelahiran terendah sejak 1978 tahun itu, sementara populasi yang menua terus bertambah.
“Saya tetap berpikiran terbuka terhadap pernikahan,” kata Su Ling, seorang mahasiswa berusia 22 tahun di Shanghai, menambahkan bahwa mereka tidak boleh dipaksa untuk menemukan pasangan hidup segera setelah mereka mencapai usia legal untuk menikah. “Pernikahan itu seperti menjalankan usaha bisnis, dan sulit untuk menemukan orang yang tepat untuk berjalan menyusuri lorong.”
Seorang ahli kecantikan berusia 21 tahun bermarga Tang mengatakan dia melarikan diri dari provinsi asalnya di barat daya Yunnan untuk menghindari menikah dan melahirkan anak pada usia 17 tahun. Di beberapa daerah terpencil, orang tua masih melibatkan anak-anak mereka, dan kemudian mendaftar. hubungan setelah mereka mencapai usia legal.
“Saya tahu orang tua saya akan memaksa saya untuk menikahi seseorang yang tidak saya cintai jika saya tetap tinggal,” katanya kepada media Sixth Tone. “Sekarang, saya mungkin akan menjadi ibu dari dua anak, seperti banyak teman saya di rumah.” (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement