Anhui, Bolong.id - Penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) membutuhkan data pribadi masyarakat. Maka, privasi individu harus bisa dilindungi.
Dilansir dari chinadaily.com.cn Kamis (08/09/22), itulah topik di seminar tentang perlindungan privasi dalam teknologi AI yang diadakan di Hefei, Provinsi Anhui, sebagai bagian dari Pekan Keamanan Siber 2022.
Shan Shiguang, pakar dari Institut Teknologi Komputasi Tiongkok mengatakan:
“Teknologi AI membutuhkan lebih banyak informasi pribadi untuk potret pengguna yang lebih akurat, maka data pribadi kami harus terlindungi.”
"Sebab, hal itu bisa berarti paparan privasi yang lebih besar," kata Shan.
“Jadi perusahaan AI harus mengambil tanggung jawab lebih untuk perlindungan privasi,” kata Hu Xiao, direktur biro administrasi data dunia maya di Administrasi Ruang Siber Tiongkok.
Mengambil contoh sistem identifikasi wajah yang semakin diadopsi, Shan mengatakan sistem seperti itu dapat mempelajari miliaran foto orang, banyak di antaranya berasal dari media sosial, sehingga dapat mengenali seseorang dengan lebih cepat dan tepat.
Sementara itu, pembelajaran mesin juga dapat melawan identifikasi tersebut melalui algoritma musuh, katanya.
"Anda mungkin hanya perlu menambahkan sedikit informasi interferensi penting, yang dikenal sebagai noise, ke foto dan membuatnya tidak dapat dipecahkan oleh sistem AI, meskipun hal itu masih tampak normal untuk mata telanjang," kata Shan.
Shan juga menyarankan pengembang AI harus membuat data kunci dienkripsi, sehingga membuat data dapat digunakan tetapi tidak terlihat oleh pengembang.
Tindakan yang diambil oleh pihak berwenang telah mulai mengekang pengumpulan informasi pribadi secara ilegal, menurut Hu. Dia mengatakan otoritas pusat akan meningkatkan perlindungan privasi dengan mengadopsi undang-undang lebih lanjut dan meningkatkan hukuman untuk pelanggaran hukum.
Wu Xiaoru, CEO perusahaan AI iFLYTEK, yang berbasis di Hefei, mengatakan bahwa perusahaan telah membentuk komite khusus untuk mengawasi tim pengembangan dan mitranya dalam menangani informasi pribadi.
"Begitu salah satu dari mereka ditemukan melakukan tindakan yang melanggar prinsip kami, kami memiliki hak dan kemampuan untuk mematikan sistem mereka melalui remote control," kata Wu, yang perusahaannya menjadi tuan rumah di forum. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement