Beijing, Bolong.id - Produsen pesawat Eropa, Airbus menandatangani perjanjian dengan China National Aviation Fuel Group untuk membeli bahan bakar ramah lingkungan untuk operasi pesawat yang akan dikirim ke Tianjin.
Dilansir dari 金融界, Selasa (27/09/2022) Airbus Tianjin akan memulai operasi penerbangan berbahan bakar SAF (Sustainable Aviation Fuel) atau ramah lingkungan, pada akhir tahun ini.
Itu menjadi pertama kalinya Airbus melakukan pengiriman pelanggan menggunakan SAF di Tiongkok.
Pembuat pesawat mengatakan langkah itu menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap sektor penerbangan Tiongkok. Bahan bakar yang akan diproduksi Sinopec Zhenhai Refining & Chemical Co yang berbasis di Zhejiang, anak perusahaan Sinopec, terbuat dari minyak goreng bekas.
"Di Tiongkok, kami berharap dapat menggunakan SAF sebagai salah satu opsi bahan bakar berkelanjutan standar dan jangka panjang untuk produksi dan pengiriman masa depan di Airbus Tianjin. Ini juga merupakan respons aktif kami terhadap tujuan karbon ganda Tiongkok," kata George Xu, wakil eksekutif- presiden Airbus dan CEO Airbus China.
Tiongkok mengusulkan tujuan untuk mempercepat prosesnya mencapai puncak karbon sebelum 2030 dan netralitas karbon sebelum 2060.
"Airbus memiliki strategi jangka panjang untuk berkontribusi dalam mencapai komitmen emisi karbon nol nol industri transportasi udara global. Kami bekerja sama dengan berbagai mitra strategis untuk mendukung penelitian dan pengembangan SAF," kata Xu.
SAF telah menjadi bahan bakar penerbangan yang diproduksi secara berkelanjutan yang terbuat dari bahan baku mulai dari lemak bekas, oli, dan gemuk hingga limbah kota dan kehutanan. Dibandingkan dengan bahan bakar jet fosil, SAF dapat membantu mengurangi hingga 85 persen emisi karbon di seluruh siklus penggunaan bahan bakar.
Meningkatkan penggunaan SAF tetap menjadi metode utama untuk mencapai tujuan industri penerbangan dalam emisi karbon nol bersih pada tahun 2050. SAF dapat berkontribusi antara 53 persen dan 71 persen pengurangan karbon yang diperlukan, menurut Waypoint 2050, cetak biru untuk masa depan penerbangan yang berkelanjutan di sejalan dengan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.
Saat ini, semua pesawat Airbus disertifikasi untuk terbang dengan campuran hingga 50 persen SAF dicampur dengan minyak tanah. Pada tahun 2030, perusahaan bertujuan untuk mencapai sertifikasi SAF 100 persen, katanya.(*)
Advertisement