Daging Sapi - Image from Sohu Health
Jakarta, Bolong.id- Dilansir dari Sohu Health, Jumat (17/9/2021) makan daging sapi memberi tubuh manusia protein berkualitas tinggi. Tapi, jika salah memasaknya, justru berbahaya.
Daging Steak - Image from Sohu
Memasak daging sapi di suhu melebihi 200°C, menghasilkan sejumlah besar amina heterosiklik, meningkatkan risiko kanker usus.
Dalam berbagai metode memasak daging sapi, suhu tertinggi untuk memasak daging sapi rebus adalah sekitar 100 °C; steak dibakar sekitar 107°C; daging sapi goreng sekitar 187°C; daging sapi panggang bisa mencapai lebih dari 400 °C.
Oleh karena itu, disarankan agar Anda makan daging sapi panggang sesedikit mungkin. Anda bisa memilih daging sapi rebus, masak dengan api kecil saja.
Sebelum dimasak, potong daging sapi menjadi potongan-potongan persegi dan rebus dengan air mendidih untuk menghilangkan busa darah dan kotoran.
Saat ini, serat daging sapi sedang dalam tahap penyusutan. Anda perlu beralih ke api sedang, tambahkan bahan tambahan, masak sebentar, lalu pindahkan ke api kecil, dan masak di atas api kecil untuk secara bertahap memperpanjang serat daging sapi yang menyusut.
Daging panggang - Image from Sohu Health
Saat daging hampir matang, tambahkan bumbu dan rebus sampai matang. Daging sapi yang direbus akan memiliki warna, rasa, dan bentuk yang baik.
Jika daging sapi direbus di atas api besar, penampilan daging sapi akan menjadi tidak teratur, dan permukaannya mungkin busuk, dan bagian dalamnya tetap tidak akan dikunyah.
Beberapa teman ada yang repot memasak daging sapi sendiri, dan suka membeli saus daging sapi yang sudah jadi yang dijual di deli.
Perlu dicatat bahwa warna cerah dari saus daging sapi terutama karena mengandung nitrit atau carmine dan pigmen lainnya. Setelah memotong daging sapi yang enak dengan saus, dagingnya harus berwarna coklat keabu-abuan, coklat tua.
Advertisement