Lama Baca 2 Menit

Bisnis RI - Tiongkok Aman kah, Andai Reshuffle Kabinet? (bagian 3 - Habis)

01 July 2020, 08:00 WIB

Bisnis RI - Tiongkok Aman kah, Andai Reshuffle Kabinet? (bagian 3 - Habis)-Image-1

Presiden RI Jokowi dan China's President Xi Jinping - Image from Republika


Jakarta, Bolong.id - Rencana reshuffle kabinet, seperti disinggung Presiden Jokowi, terkait Covid-19. Presiden Jokowi tidak puas terhadap kinerja menteri dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Bisa diduga, arahnya ke Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto. Bisa juga merembet ke menteri-menteri lain yang terkait hal itu.

Berdasar konstitusi, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden RI. Hanya Presiden RI yang tahu, dan melaksanakannya.

Tapi, empat menteri ini hampir pasti tidak akan diganti:

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Menteri BUMN, Erik Tohir, dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Keempat menteri itu kinerjanya bagus. Tampak, bahwa Presiden Jokowi puas dengan kinerja mereka.

Prabowo juga sahabat Jokowi. Sri Mulyani 'meng-internasional'. Erik Tohir kinerjanya top banget. Basuki Hadimuljono bagian infrastruktur, konsentrasi arah pembangunan rezim Jokowi.

Jika estimasi Bolong.id ini benar, maka tidak akan ada masalah dengan iklim bisnis di Indonesia. Sebab, empat menteri itu terkait langsung dan tidak langsung dengan bisnis.

Bagi investor asing, termasuk Tiongkok, kerjasama bisnis pasti terkait empat menteri itu.

Tidak terkecuali, Menteri Pertahanan, menyangkut alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan). Indonesia masih butuh transfer of technology industri alutsista.

Memasuki era new normal saat ini, seharusnya investor asing tidak berposisi 'wait and see'. Tidak ragu lagi. Sikap ragu-ragu, sama saja langkah mundur di masa lockdown.

Maka, ayo... investor asing bergegas tanam modal di sini. Saling untung. Seperti sudah dikatakan Presiden Jokowi, dengan semangat berapi-api. (*)