Vaksin - Image from Medcom.id
Washington, Bolong.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan donasi vaksin Corona gelombang kedua, akan mereka bagikan. Salah satunya ke Indonesia.
Dilansir dari Medcom.id pada (25/06/2021) Wartawan Voice of America Gedung Putih, Huang Yaoyi menyatakan, pada Jumat (25/6/2021) bahwa Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengumumkan bahwa ia akan menyumbangkan 8 juta dosis vaksin Covid-19 ke negara-negara yang membutuhkan pada akhir Juni.
Gelombang pertama donasi negara-negara telah diumumkan sebelumnya, dan Gedung Putih mengumumkan pada 21 Juni. Daftar donasi untuk gelombang kedua dari 55 juta dosis telah selesai.
Dalam daftar gelombang kedua, sekitar 41 juta dosis akan disumbangkan melalui COVAX, di mana Amerika Latin dan Karibia akan menerima total sekitar 14 juta dosis vaksin.
Wilayah Asia akan menerima 16 juta dosis, dan Uni Afrika akan menerima sekitar 10 juta dosis. Sekitar 14 juta dosis disumbangkan langsung sesuai prioritas regional, antara lain Afganistan, Irak, Yaman, Jalur Gaza dan sebagainya.
Menurut laporan, menurut daftar yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Indonesia secara bersamaan akan menggunakan dua metode di atas, yaitu COVAX dan sumbangan langsung dari Amerika Serikat, untuk mendapatkan vaksin.
Selain vaksin yang telah dijanjikan untuk disumbangkan, pemerintahan Biden juga berdiskusi dengan perusahaan farmasi besar untuk meningkatkan produksi lebih banyak vaksin, termasuk Amerika Serikat yang akan membeli dan menyumbangkan 500 juta dosis vaksin Pfizer.
Mengenai vaksin AstraZeneca yang diproduksi di Amerika Serikat, juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan AS sedang meninjau vaksin tersebut dan akan mulai dikirimkan ke dunia setelah disetujui.
Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah wawancara media pada hari Minggu bahwa jika Tiongkok tidak mau bekerja sama dengan penyelidikan asal-usul virus corona, itu akan diisolasi secara global. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menolak ini sebagai politisasi.
Pada hari Senin, juru bicara Gedung Putih Psaki mengatakan bahwa Presiden Biden berada di Inggris dan Eropa minggu lalu dan menyatukan demokrasi untuk menghadapi tantangan Tiongkok, termasuk tantangan ekonomi, kurangnya transparansi, dll. dunia tidak dapat melakukan hal-hal yang akan menyebabkan dunia menghadapi mereka.(*)
Advertisement