Acara PPIT 22 Mei 2021 - Image from tangkapan layar Youtube PPIT Channel
Jakarta, Bolong.id - Sabtu 22 mei 2021 Kongres IX dan simposium nasional PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Tiongkok bersama Oppo melalui zoom dan live streaming YouTube di PPIT Channel.
Di moderatori oleh ibnu sina Chairul dengan mengusung sub tema yaitu peran hubungan Indonesia Tiongkok dalam pemulihan kesehatan nasional pasca Covid-19
Menghadirkan beberapa narasumber salah satunya ialah Sugeng rahardjo selaku ketua PERHATI (Perkumpulan Persahabatan Alumni Tiongkok) dan juga duta besar Republik Indonesia untuk Rakyat Tiongkok rangkap mongolia periode 2014-2017 yang akan
membahas 3 hal dalam acara :
- Bentuk kerjasama Indonesia Tiongkok dalam pemulihan kesehatan nasional
- Dampak Covid-19 dalam hubungan luar negeri Indonesia khususnya Tiongkok- Indonesia
- Harapan hubungan Indonesia Tiongkok terhadap percepatan pemulihan kesehatan nasional.
Sugeng rahardjo selaku ketua PERHATI - Image from Tangkapan layar Youtube PPIT Channel
Sugeng Rahardjo : "Hubungan Indonesia - Tiongkok dapat terbagi menjadi 3 periode, periode pertama adalah awal hubungan diplomatik Indonesia- Tiongkok diawali dengan penandatanganan perjanjian hubungan diplomatik yang dilakukan oleh perdagangan menteri merangkap menteri luar negeri republik Indonesia Muhammad Hatta dengan perdana menteri merangkap menteri luar negeri rakyat Tiongkok Zhou Enlai, pada 13 April 1950, dan bergerak sampai 1967.
Dimana pada tahun 50an Indonesia adalah negara pertama di Asia yang mengadakan hubungan diplomatik dengan Tiongkok setelah Rusia dan negara-negara Eropa Timur.
Periode kedua yaitu pada saat hubungan Indonesia-Tiongkok berada pada titik nadir dimana pembekuan hubungan diplomatik pada periode tahun 67-1990 karena terusik oleh peristiwa 30 September yang membuat Presiden Soeharto sementara memutuskan memilih hubungan diplomatik dengan Tiongkok, dan tahun 67-1985 hubungan kedua negara beku secara total di segala bidang, baru pada periode tahun 1985-1990 hubungan dagang mulai dibuka antara kedua negara.
Baru pada tahun 1990 tepatnya pada 8 Agustus penandatanganan melalui penandatanganan komunike yang ditandatangani oleh menlu republik Indonesia Ali Alatas menlu Tiongkok Qian Qichen dan dibuka kembali hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Tiongkok.
Periode ketiga setelah hal itu hubungan semakin meningkat yang ditandai dengan penandatanganan yang secara signifikan meningkat itu deklarasi bersama kemitraan strategis Indonesia Tiongkok yang disaksikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden Hu Jintao 5 April 2005 di Jakarta.
Selanjutnya ditingkatkan lagi yaitu tanggal 3 Oktober 2013 di mana berikatan menjadi kemitraan komprehensif strategis dan ini disepakati future direction of Indonesia China strategy partnership saksikan penandatanganan nya oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Xi jinping pada tanggal 3 Oktober tahun 2013.
Berdasarkan inilah hubungan kedua negara meningkat saat-saat ini, dan apa Dampak Covid - 19 untuk hubungan kedua negara tersebut?
Paling tidak ada tiga hal yang mempengaruhi hubungan antar negara khususnya ekonomi baik itu nasional maupun international, yang pertama terhentinya barang di setiap negara, yang kedua terhentinya perdagangan internasional, atau arus barang berhenti, yang ketiga terhentinya arus manusia (wisatawan). Ini pasti dirasakan oleh semua mahasiswa Indonesia yang ada di Tiongkok, yang kembali ke Indonesia pasti susah untuk kembali ke Tiongkok.
Sebelum pandemi pun kita mengalami satu krisis yaitu, perang dagang antara Amerika serikat dengan Tiongkok, pastinya ini akan mempengaruhi pasar dan perdagangan di dunia, pandemi Covid-19 dan perang dagang.
Permintaan bahan baku produksi dan bahan baku mentah semakin berkurang, bahkan ada yang terhenti, yang menyebabkan ekspor Indonesia terganggu, imbasnya perekonomian dalam negeri.
Dengan perkembangan Covid-19 dan perang dagang antara Tiongkok dan Amerika serikat semakin memanas. Perubahan pola antar perdagangan kedua negara tersebut berdampak antara hubungan Indonesia dan Tiongkok selama pandemi Covid-19,terus berjalan baik, bukti hubungan antara Indonesia dan Tiongkok terus berjalan baik adalah yang pertama ada kunjungan menteri pertahanan Tiongkok ke Indonesia untuk bertemu dengan menteri pertahanan Indonesia.
Kedua, kunjungan menteri luar negeri Indonesia dan menteri BUMN Indonesia ke Tiongkok untuk melakukan pembahasan pembelian vaksin Sinovac.
Selanjutnya kunjungan menteri koordinator maritim dan investasi yang bertindak sebagai utusan presiden republik Indonesia ke Tiongkok untuk melakukan pembahasan pembelian vaksin Covid-19 dengan berbagai pihak yang ada di Tiongkok.
Menteri luar negeri Tiongkok juga berkunjung ke Indonesia dan melakukan pembahasan mengenai hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.
Jelas dapat disimpulkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Tiongkok masih baik-baik saja selama Covid-19 ini berdasarkan kerjasama saling simpati,bahu membahu dan saling mengatasi pandemi Covid-19. Dan kedua negara tersebut bekerja sama sepakat untuk upaya memproduksi vaksin Covid-19 dimasa mendatang.”(*)
Advertisement