ByteDance TikTok - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Tiongkok, Bolong.id – Dilansir dari Reuters, beberapa investor dari perusahaan induk TikTok, ByteDance yang berusaha untuk mengambil alih aplikasi itu, memberi harga senilai USD50 miliar atau sekitar Rp734 triliun untuk aplikasi media sosial video populer tersebut.
ByteDance yang berbasis di Beijing sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk TikTok di tengah tekanan dari Amerika Serikat untuk menghapus aplikasi tersebut dari ponsel pemerintah AS. Di sisi lain, aplikasi video pendek ini juga menjadi sangat populer di kalangan remaja AS. Keberhasilan aplikasi ini telah membantu mengubah ByteDance menjadi salah satu dari segelintir perusahaan konglomerat Tiongkok yang benar-benar mendunia.
ByteDance yang dimiliki secara pribadi telah menerima proposal dari beberapa investornya, termasuk Sequoia dan General Atlantic, untuk mengalihkan kepemilikan sebagian saham TikTok kepada mereka. ByteDance juga menurunkan minat akuisisi TikTok dari perusahaan lain dan perusahaan investasi.
Namun sejauh ini masih tidak jelas apakah pendiri dan CEO ByteDance, Zhang Yiming (张一鸣), akan puas dengan tawaran tersebut.
Zhang Yiming (张一鸣), CEO ByteDance - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
TikTok berkembang pesat karena mendapat profit yang banyak dari iklan. Salah satu sumber mengatakan, tim manajemen TikTok mengharapkan profit aplikasi ini bisa mencapai USD6 miliar atau sekitar Rp88 triliun pada 2021 mendatang. Selain TikTok, ByteDance juga memiliki aplikasi serupa di Tiongkok, yaitu Douyin. Pihak Douyin juga telah menetapkan target profit sebesar USD28 miliar atau sekitar Rp411 triliun di tahun 2020 ini.
Sejauh ini, tidak ada kepastian bahwa ByteDance akan menyetujui kesepakatan apa pun. Hal ini mendorong perubahan struktural yang akan semakin mempererat bisnis AS dengan TikTok. (*)
Advertisement