Lama Baca 4 Menit

Hong Kong Siap Hadapi Hukuman AS

01 July 2020, 16:10 WIB

Hong Kong Siap Hadapi Hukuman AS-Image-1

Hong Kong - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Juru bicara Kementrian Luar Negeri Tiongkok (中国人民共和国外交部), Zhao Lijian (赵立坚), mengatakan, Tiongkok akan mengambil "langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan", secara tegas melindungi kepentingan nasionalnya, setelah tindakan Amerika Serikat (AS) yang mencabut status khusus Daerah Administratif Khusus Hong Kong, untuk menekan Tiongkok, agar melupakan Undang-Undang Keamanan Nasional yang baru.

Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengumumkan bahwa AS akan menangguhkan perlakuan istimewa Hong Kong, termasuk mengenai pengecualian lisensi ekspor. Dalam pengumuman lainnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan kalau AS mengakhiri "ekspor peralatan pertahanan AS dan mengambil langkah-langkah untuk memaksa diberlakukannya pembatasan pada sektor pertahanan dan teknologi Hong Kong." Melansir Global Times, langkah AS itu hanyalah isyarat politik hampa saja, karena AS tidak mengekspor apa pun ke Hong Kong, yang dapat membantu pengembangan militer di sana.

Gao Lingyun (高凌云), seorang ahli di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok di Beijing (北京中国社会科学院), dalam wawancaranya dengan Global Times mengatakan, Tiongkok diperkirakan akan meluncurkan balasan terhadap AS dalam menanggapi sanksinya terhadap Hong Kong. Jika AS memberlakukan tarif impor dari Hong Kong, Hong Kong harus membalasnya. Jika ada bukti bahwa perusahaan atau individu AS terlibat dalam usahanya memisahkan Hong Kong dari Tiongkok, mereka akan dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Dalam dekade terakhir, surplus perdagangan AS dengan Hong Kong telah menjadi yang terbesar di antara semua mitra dagangnya. Ekspor barang dan jasa AS ke Hong Kong, serta investasi langsung Hong Kong di AS, telah menciptakan sekitar 210.000 pekerjaan di AS. Ni Feng (倪峰), selaku direktur Institute of American Studies di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok (中国社会科学院美国研究所) mengatakan, administrasi Trump akan "semakin keras" pada masalah-masalah terkait Hong Kong, karena semakin dekatnya pemilihan presiden AS nanti, November 2020 mendatang. Ni Feng (倪峰) menambahkan, "Jika masyarakat AS menyukai gaya Trump yang hobi mengancam, saya yakin nanti dia pasti makin keras mengenai masalah Hong Kong". Pendapat Ni Feng (倪峰) pun diperkuat oleh Song Guoyou (宋国友), wakil direktur Pusat untuk Studi Amerika di Universitas Fudan (复旦大学美国研究中心), ia mengatakan bahwa Tiongkok dan Hong Kong seharusnya jangan terlalu optimis, karena Departemen Perdagangan AS bisa kapan saja meluncurkan sanksi keuangan pada Hong Kong, hal ini bisa jadi senjata ampuh pada keuangan global.

Hong Kong Siap Hadapi Hukuman AS-Image-2

Carrie Lam - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Sementara itu, pada hari Selasa (30/6/2020), Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor (林鄭月娥) mengatakan, tidak ada sanksi yang dapat menakut-nakuti Hong Kong. Ia percaya kalau negara bisa mengambil tindakan balasan bila diperlukan, pemerintah Hong Kong sepenuhnya berjalan beriringan dengan pemerintah pusat, jika tindakan balasan yang diusulkan oleh pemerintah pusat memerlukan upaya dari pemerintah Hong Kong. Hong Kong sudah siap untuk menghadapi guncangan apapun. Carrie Lam (林鄭月娥) yakin akan hal ini, karena AS sudah menjalankan perdagangan barang sebesar $ 30 miliar, atau setara dengan 435 miliar rupiah per tahun dengan Hong Kong, sanksi yang ada saat ini hanya mengenai penerapan lisensi ekspor untuk produk pertahanan dan penggunaan ganda saja. (*)