Zhang Hao (张浩) - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Washington, Bolong.id – Zhang Hao (张浩), seorang profesor Tiongkok di Amerika Serikat (AS), dinyatakan bersalah oleh hakim, karena mencuri rahasia dagang dan dituduh melakukan aksi spionase ekonomi yang serius dan jarang terjadi di AS. Hal ini makin memperkuat keyakinan Trump dalam mengejar dan menangkap para pelaku spionase, khususnya ilmuwan dan insinyur Tiongkok.
Pada sidang di hari Jumat (26/6/2020) kemarin, seorang hakim federal di San Jose, California, memvonis Zhang Hao (张浩) hukuman 15 tahun penjara karena spionase ekonomi dan 10 tahun untuk pencurian rahasia dagang. Ia telah melakukan aksinya sejak masa pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama, dan berlanjut sampai masa pemerintahan Trump, yang telah menerapkan pengawasan ketat terhadap para ilmuwan Tiongkok saat melakukan penelitian di AS. Zhang Hao (张浩) ditangkap pada tahun 2015, ketika ia pergi ke Los Angeles untuk mengikuti sebuah konferensi. Zhang Hao (张浩) dituduh berkonspirasi dengan seorang rekannya dari University of Southern California untuk mencuri dan menjual rahasia Amerika kepada pemerintah dan militer Tiongkok, melalui sebuah perusahaan kerang di Kepulauan Cayman.
Jaksa mengatakan bahwa rahasia yang dicuri Zhang Hao (张浩)berasal dari mantan bosnya, di perusahaan Skyworks Solutions, yang berbasis di Woburn, Massachusetts, dan Avago Technologies, yang berbasis di San Jose, yang mengakuisisi Broadcom pada tahun 2015. Zhang Hao (张浩) bekerja untuk Skyworks, setelah mendapatkan gelar doktor di bidang teknik listrik di University of Southern California (USC), pada tahun 2006. Di USC, ia bertemu Wei Bang (魏邦), yang kemudian bekerja di Avago, dan menurut jaksa penuntut, Wei Bang (魏) adalah co-conspirator utama Zhang Hao (张浩). Keduanya kembali ke Tiongkok untuk mengajar di Universitas Tianjin (天津大学). Di Universitas Tianjin (天津大学), para profesor tersebut diduga menggunakan informasi curian untuk memperbaiki teknologi filter radio, mengajukan paten di AS dan Tiongkok, dan menjualnya melalui perusahaan yang tergabung di Kepulauan Cayman. Zhang Hao (张浩) adalah yang pertama dari enam terdakwa yang diadili dan mungkin satu-satunya, karena yang lain kini berada di Tiongkok.
Saat sidang digelar, hakim mengatakan bahwa bukti yang diajukan di persidangan banyak yang disetujui oleh kedua belah pihak, hal ini menunjukkan bahwa Zhang Hao (张浩) mengetahui bahwa informasi yang dipermasalahkan adalah rahasia dagang AS. Zhang Hao (张浩) kemudian mengajukan permohonan paten menggunakan rahasia curian dan mengklaim dirinya sebagai penemu. Untuk menguatkan bukti bahwa Zhang Hao (张浩) bersalah atas spionase ekonomi, hakim pun mengutip bukti rencana profesor tersebut, ternyata disponsori oleh Universitas Tianjin (天津大学).
Advertisement