Peta Perdagangan Tiongkok - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Sebagai salah satu pusat perdagangan di Tiongkok, fokus industri dari Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan tidaklah sama dengan Hong Kong. Sebaliknya, dua pusat bisnis ini akan saling melengkapi dan tidak saling bersaing. Karena itu, pengembangan wilayah Hainan tidak akan berdampak pada status Hong Kong. Pernyataan ini sisampaikan oleh Lin Nianxiu (林念秀) selaku Wakil Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (国家发改委副主任) dan Wang Shouwen (王守文), Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok (商务部副部长) saat menggelar konferensi pers, Senin (8/6/2020).
Seperti dilansir dari laman portal ecns.cn, konferensi pers yang diselenggarakan oleh Kantor Informasi Dewan Negara (国务院新闻办公室) tersebut dimasudkan untuk menguraikan terkait rencana induk Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan yang telah dirilis pada Senin, (01/06/2020) pekan lalu. Rencana ini bertujuan untuk membangun provinsi Hainan sebagai pusat perdagangan bebas pajak yang berpengaruh secara global pada pertengahan abad ini, dimana sistem pelabuhan perdagangan sendiri baru akan didirikan di Hainan pada 2025 dan direncanakan dapat beroperasi penuh pada 2035 mendatang.
Dengan peluncuran ini, nantinya Tiongkok akan membangun Hainan sebagai zona ekonomi khusus terbesar di Tiongkok sebagai garis depan integrasi Tiongkok ke dalam sistem ekonomi global. Pulau tropis berpenduduk 9,5 juta orang ini juga akan mendapat keuntungan dari tarif pajak penghasilan yang rendah dan dibatasi sebesar 15 persen saja untuk tiap individu dan kebebasan dalam hal perdagangan luar negeri, serta aliran modal serta lingkungan investasi yang lebih mudah.
Seperti diketahui, keputusan untuk mengembangkan seluruh pulau Hainan menjadi pelabuhan perdagangan bebas percontohan diumumkan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping (习近平) selama kunjungan ke pulau itu pada bulan April 2018 lalu.
Sebagai kawasan pelabuhan percontohan, sepanjang April 2018 hingga Februari 2020, Hainan mampu mencatat transaksi perdagangan luar negeri senilai 176,13 miliar yuan atau sekitar Rp350 triliun. Angka ini meningkat tajam sebesar 30,4 persen dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Menurut data Administrasi Umum Kepabeanan (海关总署), negara-negara ASEAN seperti Indonesia adalah mitra dagang terbesar Hainan dengan total impor dan ekspor sebesar 48,02 miliar yuan atau sekitar Rp100 triliun.*
Advertisement