Ilustrasi mall di China - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id - U-Town Mall di Distrik Chaoyang, Beijing, mulai didatangi masyarakat. Baik pembeli maupun warga yang sekadar keluar rumah. Kegembiraan tampak di wajah mereka, setelah terkurung lockdown sekitar dua bulan.
Dilansir dari 人民网 Kamis (2/6/2022), sebelum dibuka pun, banyak orang yang menelepon pengelola mal. Sekadar menanyakan, kapan mal dibuka.
Xu Hejian, Juru Bicara Pemerintah Kota Beijing, mengatakan pada konferensi pers Minggu (29/5/2022) bahwa beberapa restoran masih menerapkan take away (beli makanan dibawa pulang). Tapi ke depan tidak begitu lagi.
Simon Lichtenberg, CEO Trayton Group. mengatakan: "Setiap hari penangguhan bisnis, berarti biaya besar bagi pebisnis. Juga terjadi penundaan produksi yang tidak terduga,"
Selama lebih dari dua bulan, Simon Lichtenberg, pengusaha Denmark itu mendambakan dimulainya kembali pekerjaan di Shanghai. Sekarang, pabrik furnitur milik kelompok tersebut di Distrik Minhang kota telah kembali bekerja selama sekitar 20 hari.
Shanghai, sejak pertengahan April, merilis tiga "daftar putih" yang melibatkan total lebih dari 3.000 perusahaan untuk mempercepat dimulainya kembali pekerjaan dan produksi.
"Pabrik kami secara resmi memulai kembali produksi pada 12 Mei. Sekarang sekitar setengah dari produksi kami yang biasa telah pulih," kata Lichtenberg.
Produksi loop tertutup pabrik cukup lancar, dan beberapa sofa khusus siap dikirim. "Kami sudah seperti keluarga dan para pekerja bahkan melakukan lari pagi bersama. Saya bisa melihat adegan bersemangat dimulainya kembali pekerjaan," katanya.
Pusat keuangan dengan populasi 25 juta itu mengumumkan pada 17 Mei bahwa mereka telah memutus transmisi komunitas COVID-19 di semua 16 distriknya.
Untuk mengoordinasikan pengendalian COVID-19 dengan pembangunan ekonomi, pemerintah kota Shanghai pada hari Minggu meluncurkan rencana aksi untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Kini Beijing sudah mulai bangkit, dari keterpurukan epidemi Corona. Seluruh lini bisnis dibenahi, menggerakkan roda ekonomi yang selama ini melambat. (*)
Advertisement