Lama Baca 2 Menit

Pedagang Hewan Liar akan Dibayar Jika Mereka Lakukan Ini

23 May 2020, 12:24 WIB

Pedagang Hewan Liar akan Dibayar Jika Mereka Lakukan Ini-Image-1

Perdagangan hewan di Tiongkok - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Pemerintah Wuhan menegaskan kembali larangan untuk konsumsi dan perdagangan hewan liar dari pemerintah pusat. Pembatasan serupa diterapkan pada usaha pengembangbiakan hewan liar, kecuali untuk tujuan perlindungan spesies dan penelitian ilmiah seperti kebun binatang dan taman margasatwa yang telah disetujui oleh pemerintah.  

Sebagian besar peneliti percaya bahwa COVID-19  berpindah dari hewan ke manusia sebelum menyebar dan bermutasi. Sejak diberlakukannya larangan perdagangan hewan liar, lembaga pemerintah baik di tingkat nasional dan provinsi telah menerbitkan rencana untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena dampaknya. 

Pemerintah Hunan mengatakan akan melakukan pembayaran kompensasi kepada peternak dari 14 jenis binatang liar, seperti spesies tikus bambu, babi guinea, rusa muntjac, musang, ular, dan lain-lain, dengan syarat mereka melepaskan hewan kembali ke alam liar habitat asalnya. 

Zhou Haixiang (周海翔), anggota Komite Nasional Tiongkok untuk Man and Biosphere sebuah kelompok perlindungan lingkungan, mengatakan "Larangannya adalah untuk mengonsumsi satwa liar, tetapi dari sudut pandang ekologi, kita harus melarang semua perdagangan hewan liar." Hewan liar yang dikembangbiakkan untuk dikonsumsi hanya 30 persen, sementara yang diperdagangkan, mencapai sebesar 70 persen. 

Penulis: Oki