Lama Baca 3 Menit

Amerika Serikat Mengaku Sudah Kalah Pada Huawei

09 May 2020, 14:29 WIB

Amerika Serikat Mengaku Sudah Kalah Pada Huawei-Image-1

Bendera Amerika Serikat - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Amerika Serikat sekarang pasrah pada kenyataan bahwa Huawei akan mendominasi perkembangan teknologi internet. Berdasarkan fakta tersebut, sekarang mereka terpaksa untuk bekerjasama dengan Huawei. Hal ini menandai kekalahan Amerika Serikat terhadap Tiongkok.

Pada tahun 2018, Trump berusaha mengisolasi Huawei secara global dengan menekan negara-negara sekutu untuk menjauhkan perusahaan mereka dari jaringan 5G Huawei, dengan menuduh bahwa Huawei mempunyai risiko keamanan. Negara-negara yang lebih loyal kepada AS, seperti Australia, mengikuti hal ini, tapi negara-negara lain di dunia pada umumnya tidak setuju, bahkan sekutu dekat AS seperti Inggris pun tidak mau mengikutinya.  Huawei bergerak cepat untuk mendiversifikasi rantai pasokannya dan mengurangi ketergantungannya pada suku cadang Amerika, setelah White House mem-blacklist Huawei pada tahun 2018. Hal ini tidak menghalangi keberhasilannya dalam pengembangan 5G, dan setelah Inggris menolak boikot dari Amerika Serikat, Jerman mengikutinya, hal ini menjadi jelas bahwa boikot Amerika Serikat untuk melawan Huawei telah gagal. 

Amerika Serikat terpaksa untuk mengakui bahwa jika ia ingin memiliki andil dalam menentukan standar, ia harus bekerja sama dengan Huawei alih-alih melawannya. Amerika Serikat sebelumnya telah mengusulkan opsi bahwa mereka akan membeli salah satu pesaing Huawei seperti Nokia dan juga mereka akan berinvestasi dalam pengembangan teknologi mereka sendiri, suatu langkah yang tentu saja memakan waktu yang lama. Pada akhirnya, tidak satu pun dari opsi ini berhasil. 

Terlepas dari tekanan yang didapat dari Amerika Serikat, pada awal 2020, Huawei berdiri sebagai penyedia paten dan kontrak komersial 5G terbesar di dunia, dengan lebih dari 100 kesepakatan dengan sekitar setengah dari perusahaan yang berbasis di Eropa. Huawei telah mempertahankan posisinya sebagai penyedia teknologi 5G terkemuka di dunia, Amerika Serikat mau tidak mau harus menerima hal ini.