Aplikasi Dating App - Image from Antara
Bolong.id - Aplikasi kencan atau Dating App memang sudah populer sejak beberapa tahun lalu, baik di Indonesia maupun di benua lain.
Cukup banyak pasangan romantis yang dipertemukan secara online, bahkan tak sedikit juga yang melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih serius.
Dating app bisa menjadi solusi bagi para jomblo yang kesulitan mencari pasangan di dunia nyata karena hambatan waktu, jarak, lingkungan, dan berbagai hal lain.
Jika Anda berdomisili di Tiongkok atau ingin mencari pasangan warga Tiongkok, aplikasi berikut ini bisa jadi pilihan Anda.
Momo (陌陌)
Sejauh ini, Momo adalah aplikasi kencan paling populer di Tiongkok, berdasarkan jumlah pengguna. Aplikasi ini menduduki peringkat kedua terbanyak diunduh setelah aplikask WeChat.
Sayangnya, aplikasi ini sementara hanya tersedia dalam bahasa Mandarin, karena versi bahasa Inggris dihentikan 3 tahun lalu. Namun perusahaan berjanji untuk meluncurkan versi internasionalnya di masa mendatang.
Tantan (探探)
Tantan merupakan aplikasi pencarian jodoh berbasis Android dan iOS asal Tiongkok yang rilis sejak tahun 2015.
Tantan dapat diakses oleh pengguna berusia minimal 18 tahun ke atas.
Tantan menampilkan foto dengan keterangan nama, gender, usia, bintang, serta lokasi pengguna.
Jika kedua pengguna saling menyukai, mereka dapat memulai percakapan langsung di aplikasi.
Baihe (百合)
Aplikasi Baihe membawa pengalaman berbeda bagi penggunanya. Targetnya adalah orang-orang yang serius mencari pasangan hidup.
Faktanya, info pengguna di Baihe lebih mirip resume pekerjaan daripada profil kencan biasa.
Semua pengguna harus menggunakan nama asli dan harus lolos verifikasi untuk memastikan keaslian data.
QingChiFan (请吃饭)
Dalam bahasa Mandarin, secara harfiah QingChifan berarti "silahkan makan", dimana ini merepresentasikan tujuan adanya aplikasi ini.
Mempertemukan dua insan untuk makan sambil mengenali pasangan, merupakan bentuk kencan yang paling alami.
Biasanya, laki-laki akan menawarkan undangan makan malam dan para wanita bisa memilih untuk menerima ataupun menolak.
Tentu saja, kebalikannya juga mungkin terjadi meski lebih jarang ditemui.
Maohu
Baru-baru ini, Tencent meluncurkan produk Maohu, aplikasi kencan baru berorientasi video.
Pengguna dicocokkan berdasarkan jenis kelamin (hanya pencocokan heteroseksual yang diperbolehkan), lokasi, minat, dan preferensi kencan.
Setelah dicocokkan, pengguna dapat berkomunikasi lewat aplikasi, dalam bentuk video berdurasi 5 menit sambil mengenakan topeng.
Setelah 5 menit, para pria harus melepas topeng, sementara wanita boleh terus memakainya.
Sepertinya seru ya...
Namun demikian, aplikasi kencan online tetap harus digunakan dengan bijak.
Sebab, tak sedikit kasus kejahatan yang berawal dari kencan online.
Salah satu contohnya adalah kasus penipuan Simon Leviev pada pasangan-pasangan kencannya yang dituangkan dalam sebuah film dokumenter berjudul The Tinder Swindler. (*)
Advertisement
