China Bakal Ekspansi Impor, Tidak Lagi Fokus pada Surplus - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Tiongkok tidak akan lagi bertujuan untuk mencapai surplus perdagangan dan hanya memperluas ekspor, tetapi akan berporos pada perluasan impor secara moderat untuk keseimbangan antara pengiriman masuk dan keluar negara. Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat senior dari sebuah lembaga yang berafiliasi dengan negara.
"Ini tidak hanya akan membantu Tiongkok untuk mengambil inisiatif dalam putaran baru negosiasi ekonomi dan perdagangan, tetapi juga membantu mempromosikan internasionalisasi yuan (mata uang Tiongkok)," kata Huang Qifan, wakil ketua China Center for International Economic Exchange, selama forum keuangan, dilansir dari Reuters, Selasa (17/11/2020)
Sementara itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping pada awal bulan ini mengatakan bahwa Tiongkok akan mengimpor barang senilai lebih dari USD22 triliun atau lebih dari Rp309 ribu triliun selama dekade berikutnya, dan negara itu juga akan mempercepat pembukaannya meskipun ada pandemi COVID-19.
Negara pengekspor besar mungkin "tidak kuat secara ekonomi" karena produk ekspor mereka bisa padat karya atau diproses menggunakan bahan mentah impor, kata Huang.
Namun Huang juga mengatakan, sebaliknya, negara pengimpor besar umumnya kuat, sebagian karena mata uang mereka digunakan secara langsung dalam penyelesaian transaksi.
Ekspor Tiongkok sebagian besar tetap tangguh di tengah pandemi global COVID-19 karena permintaan yang kuat untuk pasokan medis dan berkurangnya kapasitas manufaktur di tempat lain juga menguntungkan Tiongkok.
Ekspor negara ini tumbuh pada laju tercepat dalam 19 bulan terakhir di bulan Oktober 2020, sementara impor juga naik tetapi lebih lambat dari perkiraan analis. (*)
Advertisement