Lama Baca 3 Menit

Universitas China Sudah Aman Dibuka Penuh?

13 October 2020, 13:09 WIB

Universitas China Sudah Aman Dibuka Penuh?-Image-1

Universitas China Sudah Aman Dibuka Penuh? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Universitas-universitas di Tiongkok dapat mempertimbangkan untuk membuka kembali kampus secara bertahap dan dapat kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19. Hal ini diungkapkan oleh ahli epidemiologi Tiongkok setelah tidak ditemukannya kasus penularan lokal meski telah menjalani libur delapan hari pada awal bulan ini.

Kota-kota di Tiongkok umumnya mengadopsi sikap hati-hati dalam membuka kembali sekolah-sekolah lokal secara bertahap, tetapi berdasarkan situasi pandemi, membuka kembali kampus harus aman, kata Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, dalam sebuah wawancara dengan media.

“Sekolah dapat mempertimbangkan untuk membuka kembali kampus secara bertahap sehingga mereka dapat kembali ke normal seperti departemen lain dan masyarakat,” pungkas Wu, sembari menambahkan bahwa perjalanan domestik berskala besar selama liburan Hari Nasional membuktikan Tiongkok aman untuk melakukan perjalanan, dilansir dari Global Times, Selasa (13/10/2020).

Anjuran dari Wu membuat senang mahasiswa Tiongkok di kampus-kampus yang menerapkan manajemen ketat untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka sangat ingin keluar dari kampus setelah tinggal di dalam selama sekitar satu bulan sejak perkuliahan dilanjutkan.

Meng Jiajia, seorang mahasiswa di Langfang, Provinsi Hebei Tiongkok utara, mengatakan bahwa mahasiswa tidak diizinkan keluar tanpa alasan khusus, dan pengantar juga tidak diizinkan masuk ke kampus. Di sisi lain, beberapa perguruan tinggi dilaporkan mengizinkan siswanya masuk dan keluar sekolah hanya setelah mengukur suhu tubuh dan memeriksa kode kesehatan.

“Kami sangat senang membaca berita di Weibo bahwa kampus bisa dibuka kembali. Saya mengerti bahwa menutup kampus bertujuan untuk melindungi mahasiswa dari virus, tapi kami berharap dapat hidup normal seperti masyarakat lainnya,” ungkap Meng.

Menurut data terbaru dari Komisi Kesehatan Nasional, Tiongkok tidak memiliki kasus COVID-19 lokal baru selama 55 hari berturut-turut, bahkan setelah ratusan juta orang melakukan perjalanan selama libur Hari Nasional.

Sementara itu, Wu juga menambahkan bahwa karena ada masa inkubasi untuk COVID-19, pihaknya perlu menunggu beberapa hari lagi sebelum mencapai kesimpulan akhir. (*)