Lama Baca 3 Menit

Trump: AS Siap Bantu dalam Sengketa Perbatasan Tiongkok-India

06 September 2020, 20:00 WIB

Trump: AS Siap Bantu dalam Sengketa Perbatasan Tiongkok-India-Image-1 Presiden AS Donald Trump - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - “Amerika Serikat (AS) siap membantu menyelesaikan perselisihan antara India dan Tiongkok mengenai perbatasan di pegunungan yang melintasi Himalaya barat,” kata Presiden AS Donald Trump, Jumat (4/9/2020).

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa situasinya "sangat buruk", menambahkan bahwa kedua negara "melakukannya (bentrokan) jauh lebih kuat daripada yang dipahami banyak orang".

Dilansir dari Reuters, Sabtu (5/9/2020), kedua belah pihak mengerahkan pasukan tambahan di sepanjang perbatasan setelah bentrokan pada bulan Juni 2020 lalu, di mana 20 tentara India dikabarkan tewas dalam pertempuran jarak dekat.

Menteri pertahanan India dan Tiongkok pun mengadakan pembicaraan di Moskow pada hari Jumat (4/9/2020). Ini merupakan kontak politik tatap muka tingkat tertinggi sejak ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan pegunungan yang disengketakan terus menegang sejak bulan Mei 2020.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe mengatakan kepada mitranya dari India Rajnath Singh bahwa New Delhi memikul tanggung jawab penuh atas ketegangan perbatasan saat ini.

Kementerian Pertahanan India mentweet bahwa pertemuan tersebut berlangsung selama 2 jam 20 menit, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sebuah sumber pemerintah AS mengatakan penilaian AS adalah bahwa baik Tiongkok maupun India tidak tertarik untuk mendorong perselisihan ke titik di mana mereka akan terlibat dalam perang.

Trump, ketika ditanya tentang perselisihan tersebut pada jumpa pers di Gedung Putih, mengatakan Washington sedang berbicara dengan kedua negara tentang apa yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan situasi sengit ini.

“Kami siap membantu sehubungan dengan Tiongkok dan India. Jika kami bisa melakukan apa saja, kami ingin sekali terlibat dan membantu,” ujarnya.

Trump telah menawarkan untuk menjadi penengah antara dua negara bersenjata nuklir di masa lalu. Sementara Tiongkok telah mengatakan bahwa tidak perlu pihak ketiga untuk menengahi dan India juga tampak tenang dengan gagasan tersebut. (*)