India Amankan Bagian Timur Setelah Himalaya Barat Bentrok dengan Tiongkok - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Guwahati, Bolong.id - India telah memindahkan pasukan ke bentangan timur perbatasannya dengan Tiongkok sejak bentrokan meletus di bagian barat perbatasan mereka di Himalaya pada bulan Juni lalu.
Bentrokan bulan Juni di wilayah Ladakh, di bagian barat perbatasan India-Tiongkok adalah bentrokan terburuk antara kedua belah pihak selama beberapa dekade terakhir dan aktivitas militer terus meningkat dalam seminggu terakhir, dilansir dari Reuters, Rabu (2/9/2020).
Perpindahan pasukan ke distrik timur Anjaw, di negara bagian Arunachal Pradesh yang juga diklaim Tiongkok, meningkatkan risiko bentrokan lainnya meskipun pejabat pemerintah dan militer di India mengesampingkan kemungkinan konfrontasi yang akan terjadi.
“Kehadiran militer pasti meningkat, tetapi menyangkut serangan, tidak ada laporan yang diverifikasi seperti itu,” kata Ayushi Sudan, kepala pegawai sipil Anjaw, menambahkan bahwa beberapa batalion tentara India ditempatkan di sana. "Telah terjadi peningkatan pengerahan pasukan sejak insiden Galwan dan bahkan sebelum itu terjadi," tambahnya, merujuk pada bentrokan bulan Juni yang menewaskan 20 tentara India.
Arunachal Pradesh yang disebut Tiongkok sebagai Tibet Selatan, berada di pusat perang perbatasan skala penuh antara India dan Tiongkok pada tahun 1962 dan analis keamanan telah memperingatkan bahwa daerah tersebut dapat menjadi titik panas lagi.
Namun juru bicara militer India Letnan Kolonel Harsh Wardhan Pande, mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan pasukan yang tiba di daerah itu merupakan bagian dari rotasi reguler pasukan India. “Pada dasarnya, itu adalah pergantian unit (pasukan). Itu terjadi setiap saat, tidak ada (maksud) yang lain,” ungkap Pande. "Sampai sekarang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan di bagian perbatasan itu."
Lain halnya dengan Tapir Gao, seorang anggota parlemen dari Arunachal, yang mengatakan bahwa pasukan Tiongkok secara teratur menyeberang ke wilayah India. “Ini fenomena biasa, bukan hal baru,” katanya, sembari mengidentifikasi wilayah Walong dan Chaglagam di Anjaw sebagai yang paling rentan. Di lain sisi, Tiongkok juga mengklaim bahwa pasukan India terus melintasi batas yang telah mereka tetapkan. Hal ini menimbulkan klaim yang saling tumpah tindih. (*)
BACA JUGA
Advertisement