Lama Baca 5 Menit

Pesawat Mata-Mata AS di Laut Tiongkok Selatan 'Ciptakan Risiko' bagi Pesawat Sipil

12 August 2020, 17:33 WIB

Pesawat Mata-Mata AS di Laut Tiongkok Selatan 'Ciptakan Risiko' bagi Pesawat Sipil-Image-1

Pesawat Mata-Mata AS di Laut Tiongkok Selatan 'Ciptakan Risiko' bagi Pesawat Sipil - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Hong Kong, Bolong.id - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menciptakan risiko bagi penerbangan penumpang di atas Laut Tiongkok Selatan dengan misi pengintaian jarak dekatnya di dekat pantai Tiongkok.

Militer AS memiliki beberapa jenis pesawat pengintai yang dikembangkan dari pesawat komersial dan mereka biasanya mengikuti penerbangan penerbangan sipil sebagai perlindungan ketika mendekati wilayah udara Tiongkok. Hal ini diungkapkan oleh seorang sumber yang berhubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA) namun menolak untuk disebutkan namanya, dilansir dari laman South China Morning Post.

AS dilaporkan telah meningkatkan kegiatan pengintaiannya di dekat pantai selatan Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir dengan operasi malam hari menggunakan pesawat E-8C pada 5 Agustus 2020 yang mendorong Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe untuk memulai panggilan telepon selama 90 menit dengan Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper.

Sumber tersebut mengatakan bahwa pesawat Sistem Radar Target Pengawasan E-8C awalnya diidentifikasi oleh sistem radar kontrol udara di Provinsi Guangzhou sebagai pesawat komersial yang terbang pada ketinggian lebih dari 9.000 meter di atas Laut Tiongkok Selatan. Ketika terbang dekat dengan ibu kota Provinsi Guangdong, pesawat itu baru diidentifikasi sebagai pesawat militer Amerika.

"Itu mungkin saja menyebabkan kecelakaan atau kesalahan penilaian di tengah meningkatnya ketegangan antara militer Tiongkok dan AS," kata narasumber tersebut. “Menggunakan pesawat sipil sebagai perlindungan adalah operasi umum bagi Amerika dan sekutu dekat mereka, Israel. Tapi Laut Tiongkok Selatan adalah salah satu wilayah udara internasional tersibuk di dunia, di mana dapat membahayakan pesawat sipil. "

Sementara itu, Lu Li-shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan banyak angkatan laut dan angkatan udara memainkan trik untuk menutupi aktivitas militer mereka yang dapat menyebabkan masalah keselamatan bagi maskapai penerbangan dan kapal sipil jika operator militer di darat gagal melakukan pengulangan verifikasi.

“Perang memungkinkan penipuan. Ada beberapa kecelakaan yang terjadi ketika pasukan pertahanan rudal di darat gagal memverifikasi dengan hati-hati pesawat yang mengganggu,” ungkap Lu.

Tragedi yang dikhawatirkan ini seperti yang telah terjadi pada 7 Januari 2020 lalu, saat sebuah pesawat penumpang Boeing 737 Ukraina ditembak jatuh oleh pasukan Iran segera setelah lepas landas dari Teheran dan menewaskan semua 176 penumpang dan awak. Iran mengatakan pesawat itu telah disalah artikan sebagai "target musuh" dalam kasus "kesalahan manusia".

Di sisi lain, pakar militer yang berbasis di Hong Kong, Song Zhongping mengatakan penggunaan badan pesawat penerbangan sipil sebagai platform pesawat pengintai militer tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memfasilitasi misi mata-mata. 

"Untungnya, hampir semua pesawat pengintai yang dimodifikasi dari (pesawat) penumpang besar tidak membawa senjata, tetapi mereka akan mengumpulkan informasi militer yang berharga yang dapat menyebabkan ancaman langsung ke PLA," kata Song. Ia juga menambahkan, "Operasi malam yang dilakukan oleh pesawat AS di Laut Tiongkok Selatan bertujuan untuk memata-matai penyebaran senjata dan pasukan PLA baru-baru ini, karena mobilisasi militer biasanya diatur untuk malam itu."

E-8C, pesawat utama Angkatan Udara AS untuk manajemen pertempuran dan pelacakan target darat, menggunakan badan pesawat komersial 707-200 yang dimodifikasi. Pesawat pengintai militer AS lainnya yang dilaporkan di atas Laut Tiongkok Selatan dalam dua bulan terakhir adalah RC-135 yang juga didasarkan pada badan pesawat seri Boeing dan EP-3E.

Sementara itu, Armada Ketujuh AS menolak mengomentari operasi malam E-8C dengan mengatakan bahwa pesawat tersebut bukan dari angkatan laut. (*)

Baca Juga:

Angkatan Laut AS Lakukan Latihan di Laut Tiongkok Selatan, Militer Tiongkok Memantau

Lembaga Think Tank Tiongkok Curigai Pesawat Mata-Mata AS Terbang di Taiwan

Utusan Tiongkok: Tindakan Provokatif AS di Laut Tiongkok Selatan Sangat 'Jelas'