Lama Baca 3 Menit

ByteDance Pertimbangkan Markas Internasional TikTok di London

04 August 2020, 10:58 WIB

ByteDance Pertimbangkan Markas Internasional TikTok di London-Image-1

ByteDance Tiongkok Pertimbangkan Markas Internasional TikTok di luar AS - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

London, Bolong.id - Perusahaan teknologi Tiongkok yang merupakan pengembang aplikasi video pendek TikTok, ByteDance (字节跳动), mengatakan pada Senin (3/8/2020) bahwa pihaknya mempertimbangkan memindahkan kantor pusat TikTok di luar negeri, menyusul laporan media lokal Inggris bahwa unit tersebut mungkin akan pindah ke London.

TikTok mendapat kecaman keras dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan politisi Amerika lainnya atas kekhawatiran bahwa aplikasi ini menimbulkan risiko keamanan nasional, dan Microsoft telah muncul sebagai kandidat pembeli dari operasi TikTok AS.

Surat kabar Inggris, The Sun melaporkan pada Senin (3/8/2020) bahwa pendiri ByteDance (字节跳动) akan segera mengumumkan niat mereka untuk mendirikan perusahaan TikTok di London. 

Ketika ditanya tentang laporan tersebut, juru bicara ByteDance (字节跳动) mengatakan bahwa langkah internasional untuk TikTok sedang dipertimbangkan. “ByteDance (字节跳动) berkomitmen untuk menjadi perusahaan global. 

Mengingat situasi saat ini, ByteDance (字节跳动) telah mengevaluasi kemungkinan mendirikan markas TikTok di luar AS untuk melayani pengguna global kami dengan lebih baik,” kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya tersebut, dilansir dari Reuters.

Pemerintah Inggris sebelumnya mengatakan pada Senin (3/8/2020) bahwa lokasi markas TikTok adalah keputusan perusahaan. "Itu akan menjadi keputusan komersial, dan saya tidak tahu bahwa sudah ada (keputusan) yang telah diambil," ungkap juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

TikTok telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dengan konten video singkat mereka. Aplikasi ini juga menjadi target utama Presiden AS Donald Trump atas dugaan masalah keamanan. 

Namun, Trump akan menangguhkan rencana larangan aplikasi TikTok, setelah Microsoft Corp muncul sebagai kandidat pembeli dari operasi TikTok AS. Ia juga telah memberi kedua perusahaan tersebut waktu selama 45 hari untuk membuat kesepakatan. (*)