Lama Baca 4 Menit

Larangan Memakan Daging Anjing di Shenzhen: Biar Jadi Manusia Beradab

04 April 2020, 20:56 WIB

Larangan Memakan Daging Anjing di Shenzhen: Biar Jadi Manusia Beradab-Image-1

Larangan Memakan Daging Anjing di Shenzhen - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Pada tanggal 31 Maret 2020 dalam pertemuan ke-40 Komite Tetap Kongres Rakyat Kota Shenzhen ke-6 mengesahkan peraturan Zona Ekonomi Khusus Shenzhen tentang larangan total memakan hewan liar, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 2020.

Pada tanggal 24 Februari 2020, setelah Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional membuat keputusan tentang larangan perdagangan satwa liar, menghilangkan penyalahgunaan hewan liar dan memastikan kehidupan, kesehatan dan keselamatan manusia, Komite Tetap Kongres Rakyat Kota Shenzhen pun segera meluncurkan formulasi peraturan sesuai dengan persyaratan komite Partai kota. Kemudian secara komprehensif melarang konsumsi hewan liar, yang mencerminkan demonstrasi pertama kota Shenzhen. Ini adalah tindakan yang harus dilakukan untuk mempromosikan ko-eksistensi yang harmonis antara manusia dan alam.

Hewan liar yang dilarang untuk dimakan mencakup; hewan liar nasional yang dilindungi, hewan liar darat lainnya yang tumbuh dan berkembang biak secara alami di lingkungan liar, dan hewan liar darat yang sengaja dikembang biakkan namun dilarang untuk dimakan. Dilarang pula untuk memakan anjing dan kucing yang secara umum terbiasa dijadikan sebagai hewan peliharaan dan hidup berdampingan dengan manusia. Ini adalah praktik umum di banyak negara maju, termasuk Hong Kong, Taiwan dan daerah lain, yang juga merupakan persyaratan dan perwujudan peradaban manusia modern.

Hewan darat yang dapat dimakan harus dari ternak dan unggas yang dibesarkan untuk tujuan penyediaan makanan. Terdapat 20 jenis hewan yang tercantum dalam katalog nasional saat ini yang dapat dimakan, yaitu: babi, ayam, bebek, angsa, burung istimewa, sapi kuning, kerbau, yak, sapi besar, domba, kambing, kuda, keledai, unta, kelinci, rusa sika, rusa merah, mink, anjing rakun dan lebah.

Dalam list tersebut, peraturan mencantumkan 10 jenis unggas dan ternak yang sebagian besar dijual di pasar Shenzhen dan biasanya dimakan oleh masyarakat. Kuda, unta, rusa sika, rusa merah, mink, anjing rakun, lebah, dan hewan lainnya terutama digunakan untuk tujuan pengobatan atau ekonomi lainnya. Saat ini, Kementerian Pertanian dan Daerah Pedesaan serta Biro Kehutanan dan Padan Rumput Nasional sedang merumuskan dan menyesuaikan katalog yang relevan dan peraturan pendukung lainnya sesuai dengan persyaratan keputusan Kongres Rakyat Nasional. Jika katalog nasional yang relevan dimodifikasi di masa depan, ruang lingkup hewan yang dapat dimakan di Shenzhen juga akan disesuaikan.

Sementara itu, juga dikeluarkan pula peraturan pendistribusian daging beku dan dilarangnya penyembelihan mandiri. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menyediakan makanan yang tidak hanya dapat meningkatkan tingkat inspeksi, pengawasan, dan keselamatan daging, memastikan kualitas dan keamanan daging, tetapi juga dapat mengurangi kontak yang tidak perlu antara manusia dan hewan, serta menghindari pandemi penyakit yang berasal dari hewan.

Hukuman apabila melanggar peraturan ini adalah denda 5-30 kali lipat dari harga hewan tersebut atau 3-10 kali lipat dari keuntungan penjualan hewan liar. Selain itu, dalam kasus hukuman administratif karena melanggar peraturan, informasi tindakan ilegal juga akan dimasukkan dalam sistem informasi kredit publik, dan departemen terkait akan menghukum mereka sesuai dengan hukum yang berlaku. Dalam kasus kejahatan, tanggung jawab pidana mereka juga akan diselidiki menurut hukum.