Lama Baca 3 Menit

Aduh, Cegah Penyebaran Wabah, Pembatasan Sosial Berlaku Lagi di Beijing!

21 June 2020, 11:00 WIB

Aduh, Cegah Penyebaran Wabah, Pembatasan Sosial Berlaku Lagi di Beijing!-Image-1

Pemeriksaan Keamanan di Stasiun - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Dalam konferensi pers rutinnya, pemerintah Beijing, pada hari Kamis (18/6/2020), kemarin mengumumkan bahwa Beijing akan melakukan pembatasan sosial dan perjalanan (semacam PSBB di Indonesia) yang ketat untuk menahan tingkat penyebaran COVID-19 di sana.

Wakil Direktur Biro Keamanan Publik (Public Security Bureau; PSB; 公安局) Kota Beijing, Pan Xuhong (潘绪宏) mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut diambil untuk memperkuat kontrol atas pandemi di berbagai jenis transportasi, seperti penerbangan sipil, kereta api dan akses jalan raya.

Orang yang berisiko virus tinggi, termasuk pasien positif COVID-19, pasien yang masih diduga kena COVID-19, orang yang terinfeksi tanpa gejala (asimtomatik), orang yang sedang demam, orang yang pernah mengunjungi pasar Xinfadi sejak 30 Mei 2020 silam, orang yang pernah memiliki kontak dekat dengan personel pasar dan orang yang tinggal di daerah berisiko menengah dan tinggi akan COVID-19, akan dibatasi dalam membeli tiket pesawat atau kereta api. Bagi masyarakat lainnya, tentu juga harus mematuhi peraturan yang berlaku tersebut, agar tidak meninggalkan Beijing jika tidak terlalu penting. Jika benar-benar perlu meninggalkan Beijing, maka harus ada laporan uji asam nukleat yang menunjukkan hasil negatif dalam tujuh hari terakhir.

Di sisi lain, pihak penerbangan sipil dan kereta api juga akan memeriksa suhu badan dan laporan uji asam nukleat para penumpang sebelum berangkat. Bagi kendaraan yang akan pergi keluar Beijing juga akan diperiksa di pos pemeriksaan keamanan dan pos pemeriksaan di jalan raya kota. Rute transportasi lintas provinsi pun juga akan dikontrol dengan ketat dan layanan panggilan mobil daring (online) tidak diizinkan meninggalkan Beijing. Beijing memperkuat pembagian informasi mengenai hal ini juga dengan provinsi-provinsi, wilayah, dan kota lain, serta memperkuat mekanisme pencegahan dan pengendalian bersama untuk memastikan pelacakan dan pengendalian bagi warga yang berisiko terinfeksi COVID-19.