WHO - Image from ayosemarang.com
Jakarta, Bolong.id -Akhir-akhir ini sudah banyak negara yang mulai mendistibusikan vaksinya melawan pandemi COVID-19. Namun, WHO mengungkapkan dalam konferensi virtual pada Jumat (4/12/20) bahwa vaksin tidak akan sendirinya menghilangkan virus itu.
WHO meningatkan, agar masyarakat tidak berpuas diri dengan pemberitaan vaksin karena berkembangnya vaksin tidak berarti krisis sudah berakhir.
Dilansir dari CNBC, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom, mengatakan berkembangnya vaksin "memberi harapan pada semua umat manusia bahwa pandemi telah selesai". Namun ia prihatin akan persepsi yang berkembang bahwa pandemi telah berakhir.
"Nyata, banyak negara sedang bergelut dengan penularan virus yang sangat tinggi, yang memberikan tekanan besar pada rumah sakit, unit perawatan intensif (ICU) dan petugas kesehatan," jelasnya.
Informasi, hingga Jumat (04/12) kemarin, virus COVID-19 sudah menginfeksi hampir 65 juta orang. Virus ini telah menewaskan sedikitnya 1,5 juta orang sejak muncul di Tiongkok pada Desember 2019, menurut data AFP.
Berdasarkan data WHO, sekitar 51 vaksin COVID-19 sedang diuji ke manusia di mana 13 di antaranya sedang dalam tahap uji klinis tahap akhir. Sebanyak 163 vaksin lainnya sedang dikembangkan di laboratorium. (*)
Advertisement