Beijing Forestry University - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Beijing, Bolong.id - Kementerian Pendidikan Tiongkok menginginkan agar universitas secara ketat memeriksa kewarganegaraan calon siswa internasional terlebih dahulu, kementerian mengeluarkan aturan ini pada hari Rabu (10/6/2020) kemarin. Aturan ini ditujukan kepada siswa yang memperoleh kewarganegaraan asing melalui status kelahiran, namun telah mengalami proses belajar di SD dan SMP di Tiongkok, dan juga setidaknya memiliki orang tua yang berasal dari Tiongkok.
Peraturan tersebut akan mulai diterapkan tahun depan (2021), siswa yang memperoleh kewarganegaraan asing melalui kelahiran, harus tinggal di negara asing, dengan kata lain, tinggal diluar Tiongkok selama lebih dari dua hingga empat tahun terakhir, untuk bisa mendaftar ke universitas di Tiongkok. Ada pula pilihan lainnya, jika mereka ingin diterima di universitas Tiongkok, pelajar tersebut bisa mengikuti ujian nasional masuk perguruan tinggi yang sangat kompetitif, ujian tersebut dikenal dengan istilah "gaokao (高考)".
Peraturan tersebut diberlakukan karena banyaknya siswa yang mendaftar ke universitas Tiongkok yang menjadi perhatian publik selama beberapa tahun terakhir ini. Persyaratan untuk bisa tinggal di luar negeri bagi siswa yang memiliki kewarganegaraan asing melalui kelahiran, cocok dengan persyaratan yang ada untuk siswa yang telah memperoleh kewarganegaraan asing melalui emigrasi.
Yu Minhong (俞敏洪), pendiri dari New Oriental Education and Technology Group, mengatakan bahwa sebelumnya, siswa Tiongkok harus lulus ujian nasional masuk perguruan tinggi dulu untuk bisa mendaftar ke universitas Tiongkok, sedangkan siswa internasional diterima berdasarkan nilai ujian di SMP dan ujian HSK atau tes kemahiran bahasa Tiongkok.
