Lama Baca 3 Menit

Taiwan Membuat Tempat Perlindungan, Untuk Membantu Warga Hong Kong yang Kabur

19 June 2020, 18:49 WIB

Taiwan Membuat Tempat Perlindungan, Untuk Membantu Warga Hong Kong yang Kabur-Image-1

Taiwan - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Taipei, Bolong.id – Pemerintah Taiwan mengumumkan pada hari Kamis (18/6), bahwa mereka akan mendirikan kantor khusus untuk membantu warga Hong Kong yang ingin melarikan diri dari Hong Kong. Taiwan berencana untuk membuat wilayahnya menjadi perlindungan, atau suaka, yang aman bagi warga Hong Kong pro-demokrasi, yang khawatir akan cengkraman RRT, yang semakin kuat di wilayahnya, dengan disahkannya UU Keamanan Nasional, yang akan memungkinkan polisi keamanan RRT beroperasi secara leluasa di Hong Kong.

Kantor khusus tersebut akan mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 2020, yang merupakan hari peringatan penyerahan kembali Hong Kong ke tangan Tiongkok dari jajahan Inggris, pada tahun 1997, dengan janji untuk menjamin kebebasan wilayah di bawah prinsip ‘satu negara, dua sistem’. Kantor khusus tersebut beroperasi di bawah kerja sama Dewan Ekonomi dan Budaya Taiwan-Hong Kong. Kantor tersebut bertujuan untuk menangani masalah kemanusiaan warga Hong Kong, juga akan menawarkan layanan satu atap, yang meliputi sektor imigrasi, bisnis, visa kerja, dan layanan visa pelajar bagi warga Hong Kong, yang ingin pindah ke Taiwan.

Diketahui bahwa protes anti-pemerintah dan pro-demokrasi yang terjadi selama berbulan-bulan di Hong Kong telah menarik perhatian dan memenangkan simpati luas di wilayah Taiwan. Keputusan pemerintah Taiwan mendirikan kantor khusus untuk membantu pelarian warga Hong Kong tersebut telah menunjukkan bahwa Taiwan secara penuh mendukung demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia di kota itu.   

Melansir panarmenian.net, hingga saat ini, Taiwan tidak memiliki undang-undang yang mengatur pengungsi atau pencari suaka. Maka kantor khusus tersebut akan menerapkan undang-undang yang memungkinkan pihak berwenang untuk menawarkan bantuan yang diperlukan kepada warga Hong Kong, yang keselamatan dan kebebasannya sedang berada di dalam risiko, karena alasan politik. Namun, untuk sementara, tidak akan ada gelombang orang-orang Hong Kong yang kabur ke Taiwan, karena sebagian besar perbatasan Taiwan masih ditutup untuk mencegah pandemi.