Lama Baca 4 Menit

Presiden Xi Jinping Berusaha Keras, Sediakan Bantuan Banjir

30 June 2020, 18:19 WIB

Presiden Xi Jinping Berusaha Keras, Sediakan Bantuan Banjir-Image-1

Presiden Xi Jinping Menyerukan Upaya dalam Bantuan Banjir - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id – Dalam instruksi yang dikeluarkan pada hari Minggu (28/6/2020) kemarin, mengenai pengendalian banjir dan bantuan bencana negara, Presiden Tiongkok, Xi Jinping (习近平), meminta agar semua pemerintah daerah dan departemen terkait untuk melakukan upaya habis-habisan guna mengendalikan bencana banjir, serta menyediakan langkah-langkah pencegahan pandemi COVID-19 dan melakukan aksi penyelamatan darurat. 

Hujan deras yang terus-menerus turun selama beberapa hari terakhir di wilayah Tiongkok selatan dan barat daya, telah menyebabkan banyak daerah di wilayah tersebut dilanda banjir. Banyak warga sudah diungsikan dan setidaknya ada 81 orang dikabarkan hilang atau tewas. Dalam instruksi itu, Presiden Xi Jinping (习近平) mengatakan, dibutuhkan upaya untuk memperkuat pemantauan situasi banjir, supaya bisa mengidentifikasi potensi risiko pada waktu yang tepat dan mengatur usaha penyelamatan dan bala bantuan dengan baik. Presiden Xi Jinping (习近平) juga menyerukan bahwa prioritas utama harus diberikan bagi kehidupan dan keselamatan manusia. Orang-orang yang terkena dampak bencana banjir harus menerima pemukiman baru yang layak.

Pusat Meteorologi Nasional (国家气象中心), pada hari Minggu (28/6/2020), telah mengeluarkan peringatan dengan rambu kuning, sebuah peringatan terendah kedua dalam sistem peringatan cuaca di Tiongkok, karena badai hujan itu terjadi selama 24 jam. Menurut Pusat Meteorologi Nasional, beberapa daerah di sembilan wilayah, yang terletak di bagian selatan Tiongkok, akan dilanda hujan lebat lagi. Wilayah bagian tengah dan selatan provinsi Jiangsu, serta wilayah bagian utara Shanghai akan menjadi yang paling parah dilanda hujan lebat. Selain itu, beberapa daerah di provinsi Hubei, Anhui, Jiangsu, dan Zhejiang juga diperkirakan akan dilanda badai dan angin kencang. 

People’s Daily melaporkan, menurut data Kementerian Manajemen Darurat (应急管理部), ada 13,74 juta orang di 26 wilayah provinsi yang menderita karena banjir, lebih dari 744 ribu orang telah dievakuasi pada hari Jumat (26/6), sementara itu, kerugian ekonomi akibat banjir sudah mencapai 27,8 miliar yuan, atau sekitar 55,6 triliun rupiah.

Kementerian Sumber Daya Air (水利部) juga mengeluarkan peringatan risiko banjir besar, dari sungai-sungai kecil dan menengah di daerah-daerah yang berpotensi dipengaruhi curah hujan tersebut. Diperkirakan, aliran air di cekungan sungai Yangtze, Huaihe, dan Pearl, serta Danau Taihu akan mengalami peningkatan volume. Untuk mengatasi situasi tersebut, Kementerian Sumber Daya Air (水利部) juga telah meminta peningkatan dan pengawasan intensif serta patroli, khususnya untuk memantau air di daerah sekitar Sungai Huaihe dan Danau Taihu. Hal itu dilakukan agar dapat memberikan informasi dini kepada otoritas lokal masing-masing daerah, sehingga mereka dapat bersiap-siap untuk menghadapi banjir tersebut.