Upaya AS Campuri Uighur Tidak Akan Berhasil - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id – Pihak Tiongkok menegaskan bahwa, upaya Amerika Serikat (AS) untuk merusak citra Tiongkok melalui RUU Uighur tidak akan berhasil. Tiongkok sangat menentang keras penandatangan ‘UU Kebijakan Hak Asasi Manusia Uighur 2020’, yang dilakukan oleh para pemimpin AS, pada hari Rabu (17/6/2020) lalu, yang merupakan upaya AS untuk mencemari langkah-langkah anti-terorisme dan deradikalisasi Tiongkok.
Dalam konferensi persnya pada hari Jumat (19/6/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian (赵立坚), mengatakan bahwa masalah Xinjiang bukanlah masalah hak asasi manusia, etnis, dan agama. Tetapi masalah kontra-terorisme, terorisme dan separatisme. Upaya yang dilakukan AS itu menggunakan isu-isu terkait Xinjiang, untuk mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, mendiskreditkan citra Tiongkok, dan menghalangi pembangunan Tiongkok, pasti akan bertemu dengan kegagalan.
Melansir xinhuanet.com, bersamaan dengan penandatangan UU Uighur oleh pemimpin AS, Tiongkok melakukan penyiaran film dokumenter anti-terorisme di Xinjiang, yang berbahasa Inggris: “The Great Tianshan-Xinjiang Counter-Terrorism Memory”, disiarkan oleh Stasiun Televisi Internasional Tiongkok, CGTN, pada tanggal 18 Juni 2020. Zhao Lijian (赵立坚), dalam konferensi persnya mengatakan bahwa pemutaran film dokumenter itu menggambarkan akan perlunya tindakan anti-terorisme di Xinjiang, karena memang muncul kasus-kasus yang nyata dan fakta-faktanya juga jelas, hal itu menunjukkan kalau upaya besar telah dilakukan oleh Tiongkok untuk mencapai tujuan tersebut.
Dikatakan pula bahwa upaya anti-terorisme dan deradikalisasi yang dilakukan oleh pemerintah Daerah Otonomi Uighur Xinjiang adalah masuk akal dan sah. Secara efektif, upaya anti-teroriseme tersebut menjamin hak asasi manusia di Xinjiang juga, karena telah berhasil meredam aksi-aksi terorisme dan sudah tidak ada lagi kasus-kasus terorisme muncul di Xinjiang selama tiga setengah tahun terakhir.
Zhao Lijian (赵立坚) juga menekankan bahwa undang-undang yang dibuat AS itu mengabaikan fakta-fakta dan dengan jahat menyerang kebijakan pemerintah Tiongkok dan situasi hak asasi manusia di Xinjiang. AS mencoba untuk menstigmatisasi tindakan anti-terorisme, anti-separatisme, dan de-ekstremifikasi Xinjiang, serta secara jelas berjalan dalam standar ganda atas isu anti-terorisme.
Advertisement